BERBAGI BERSAMA DALAM TULISAN

Oleh : Dwi Anik Widi Astuti, SE

Gelombang 17 Pertemuan Ke-12

Tulisan adalah satu karya yang harus kita hargai. Tulisan memerlukan imajinasi yang tinggi.Yang dituangkan dalam bait kata dalam kalimat.
Tulisan bukan hanya sebuah kata yang dituliskan saja. Tetapi terkadang memiliki makna yang mungkin hanya dimengerti oleh penulisnya saja. 

Dalam tulisan kita dapat menemukan jati diri kita, tanpa mengkhawatirkan pendapat orang lain. Mungkin itulah mengapa kita sangat menyukai menulis. Karena tidak semua orang dapat mengerti apa maknanya menulis.

Dengan mengusung tema "Menulis Dan Berbagi ". Pertemuan malam ini, Jum'at 29 Januari 2021  kelas belajar menulis kembali di gelar. Tepat pukul 19.00 Wib moderator kita Ibu Aam Nurhasanah, membuka sekaligus memperkenalkan singkat tentang narasumber. Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd yang bisa diakses profilnya pada laman  https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html lahir di Tana Toraja, 6 Juli 1984. 

Saat ini Bapak  Roma mengajar di SMA Negeri 5 Tana Toraja. Prestasi yang pernah diraih salah satunya adalah sebagai pemenang ketiga Lomba Kreatifitas Guru Tingkat SMA pada kegiatan Porseni PGRI Sulawesi Selatan Tahun 2017 dan juga peraih 2 medali emas dan 3 medali perunggu pada ajang Gurulympics PGRI tahun 2020. 

Beberapa karyanya yang masih hangat antara lain  Guru Menulis Guru Berkarya ( Penerbit Eduvation, 2020 ), Digital Trasnformation : Generasi Muda Indonesia Menghadapi Transormasi Dunia ( Penerbit ANDI, 2020 ), Flipped Classroom ( Penerbit ANDI, 2020 ), ada buku antologi  Puisi Rona Korona Dalam Duka Dan Ria juga Kisah Inspiratif Sang Guru serta masih banyak lagi. Untuk Tahun 2021  Tetesan Di Ujung Pena ( Penerbit Eduvation, 2021 ) merupakan karya terbarunya.
Yulius Roma Patandean, S.Pd


Karya Buku
Karya Buku

Narasumber juga merupakan alumni Belajar Menulis Gelombang 8 pada kegiatan serupa. Pada awalnya beliau juga belum tahu seluk-beluk bagaimana menulis untuk menghasilkan sebuah buku. Dengan bekal pengalaman dan ilmu yang telah didapatkan, malam ini narasumber berbagi sedikit cerita kepada peserta belajar menulis  gelombang 17 yang telah memasuki pertemuan ke-12 tentang kesuksesannya.

Sudah banyak karya yang dihasilkan. Buku Digital Transformation telah diterbitkan oleh Penerbit ANDI dan menyusul Buku berjudul Flipped Classroom yang akan diterbitkan juga oleh Penerbit ANDI. Kedua buku ini adalah tulisan kolaborasi saya dengan Prof. Richardus Eko Indrajit.

Buku Guru Menulis Guru Berkarya adalah buku kumpulan resume Pelatihan Belajar Menulis gelombang 8. Sementara Buku Tetesan Di Ujung Pena adalah buku kumpulan puisi yang  ditulis di bulan September-Desember 2020. Kedua buku ini diterbitkan di penerbit Indie.

Narasumber menyampaikan dan meyakini bahwa kita semua memiliki ide dan pengalaman yang bisa dituliskan. Kita memiliki karunia untuk menulis. Tinggal bagaimana mengolah kedua hal ini untuk menjadi penopang tulisan yang terstruktur menjadi sebuah buku.

Membuat resume dari materi-materi yang disampaikan para narasumber adalah salah satu cara melatih keaktifan kita untuk menulis. Jadikanlah menulis resume adalah menu wajib sekaligus alarm bagi kita untuk konsisten menulis. 
Mengapa resume? Karena resume inilah yang paling mudah kita bahasakan saat kita mulai belajar menulis. Kontennya sudah ada, tinggal diolah dan diberi bumbu kreatifitas mengolah kata-kata sehingga bahasanya renyah untuk dibaca (Kata Omjay dan Pak Mukminin )

Menulislah tanpa beban, seperti air yang mengalir dari ketinggian, di mana ia akan berhenti di tempat yang datar untuk menjadi satu kumpulan yang besar. Demikianlah kata demi kata yang kita tuliskan, sedikit demi sedikit, pada akhirnya akan terkumpul menjadi naskah yang bisa dibukukan.

Berikut rangkuman sesi tanya jawab :
1. Berapa halaman supaya bisa menjadi buku.
Menurut format aturan UNESCO, minimal isi buku adalah 40 halaman. Nah, untuk mencoba membuat buku dengan standar ini, menulis minimal 20 resume dalam Pelatihan Belajar Menulis PGRI ini menjadi kewajiban yang harus bapak/ibu guru lakukan. Jika tiap resume menghasilkan masing-masing 5 halaman ukuran kertas A5, maka 20 resume sudah menghasilkan 100 halaman naskah buku.

2. Kenapa menulis harus berbagi.
Membagikan praktik-praktik baik tentang menulis kepada orang lain adalah pemberi motivasi secara pribadi untuk terus menulis. Walaupun harus diakui bahwa motivasi menulis guru-guru di tiap daerah itu berbeda-beda. Selain membagikan tulisan di blog ke grup WA sekolah dan media sosial, beliau juga ikut menuliskan artikel di laman guruberbagi.kemdikbud.go.id. Ada dua artikel Bapak Roma yang sudah diterbitkan di laman ini. https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/pjj-dengan-perpaduan-kelas-virtual-4-plus-1/
Disamping tulisan dibaca oleh guru-guru, kemdikbud juga memberikan bonus paket data.

Selain itu Bapak Roma juga  berbagi ke rekan guru di sekolah, termasuk mengajak rekan-rekan guru dari sekolah lain untuk menulis. Supaya mereka termotivasi, beliau yang memberi bukti lebih dulu. Beliau menulis puisi dan terbit jadi sebuah buku.

Karya Puisi 

Setelah dua bulan berjalan akhirnya terkumpul 71 puisi yang siap dibukukan dengan judul buku Merajut Asa di Badai Korona.  Buku ini sementara dalam proses terbit. Prof. Richardus Eko Indrajit yang memberikan pengantar dalam buku puisi hasil berbagi dan ditulis dengan dengan rekan guru sekolah.
Karya Puisi hasil berbagi sesama rekan guru 

Tujuan beliau untuk memberikan motivasi ke rekan-rekan guru di sekolah dan di daerahnya, terlebih buat semua peserta yang ada di grup belajar menulis ini, bahwa menulis itu bisa kita lakukan.

Terlebih bagi guru-guru PNS yang ada di grup menulis PGRI ini, mari kita menjadi pionir untuk mengkampanyekan naik pangkat secara bermartabat lewat karya tulis kita, salah satunya menulis buku ber-ISBN.

3. Banyak guru yang kesulitan untuk membuat buku yang bisa digunakan untuk naik pangkat. Apakah buku resume yang kita tulis bisa dijadikan syarat untuk naik pangkat. Atau ada ketentuan khusus dilihat dari isi bukunya harus seperti apa.
Buku kumpulan resume adalah buku yang berisi juga tentang pendidikan, yakni metode penulisan dan sebagainya, seperti yang termuat dalam Buku 4 Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru tentang Buku dalam Bidang Pendidikan.Ketika kumpulan resume ini telah kita olah sedemikian rupa kemudian diterbitkan jadi buku ber-ISBN, tentu bisa digunakan untuk naik pangkat. Buku dalam bidang pendidikan yang dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN, nilainya 3. Sementara buku yang dicetak oleh penerbit namun  tidak ber-ISBN nilainya 1,5.

4. Untuk bergabung dengan pembuatan artikel dilaman guru berbagi kemendikbud apakah ada aturannya dan apakah kita bebas untuk bergabung. Bagaimana caranya untuk bisa bergabung dengan pembuatan artikel dilaman guru berbagi kemendikbud.

Untuk bergabung di laman guru berbagi, https://guruberbagi.kemdikbud.go.id maka mendaftar terlebih dahulu menggunakan akun SIM PKB.
Dalam beranda SIM GPO guru sudah diinformasikan 

bergabung di laman guru berbagi, https://guruberbagi.kemdikbud.go.id maka mendaftar terlebih dahulu menggunakan akun SIM PKB.

Setelah kita sudah memiliki akun, maka kita bisa log in, setelah log in tampilan berandanya seperti ini. Ada dua pilihan bagi guru untuk berbagi, yakni berbagi RPP dan berbagi Artikel. Sebenarnya informasi ini ada saat kita mengakses SIM  PKB.



5. Apakah artikel tentang kita belajar menulis resume ini bisa dikirim ke Guru Berbagi Kemdikbud ? Atau ada ketentuan jenis artikelnya?

BERBAGI ARTIKEL REFLEKSI PEMBELAJARAN
A. Ketentuan Teknis
Telah mengunggah RPP yang menjadi dasar refleksi. Jumlah kata dalam artikel minimal 300 kata dan maksimal 1000 kata. Artikel berupa refleksi pembelajaran atau praktik baik pengelolaan pembelajaran secara daring ataupun luring.

B. Setelah klik SIMPAN, maka Artikel Anda akan berstatus DRAF. Klik Ajukan, untuk mengajukan ke Kurator Mapel terkait. Artikel Anda akan muncul di situs portal apabila telah disetujui oleh admin, dengan sebelumnya melalui mekanisme kurasi oleh pihak yang berkompeten. 

Artikel Refleksi
a.  Judul artikel menarik dan menggambarkan isi artikel.
b. Menceritakan pengalaman pembelajaran berkaitan dengan RPP yang diunggah.
c. Refleksi pembelajaran yang dilakukan, misalnya keunggulan atau catatan penting dalam    melaksanakan pembelajaran tersebut.
d. Dilengkapi dengan respon/tanggapan siswa atau pihak yang terlibat dalam pembelajaran yang     dilakukan. 

Ketentuan Lain-Lain
a. Tidak memuat unsur SARA dan intoleransi.
b. Tidak mengandung unsur pornografi.
c. Bukan merupakan hasil plagiasi dari karya orang lain.
d. Jika anda memasukan foto wajah murid ke dalam Artikel anda, pastikan anda sudah meminta izin     pada anak dan orang tuanya.
e. Konten Artikel yang dikirimkan adalah sepenuhnya tanggung jawab pengguna.
f. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berhak membatalkan penayangan artikel yang tidak sesuai   ketentuan. 
g. SOP nya bisa diunduh ketika sudah log ini di guru berbagi kemdikbud.


6. Kalau cerpen berapa maksimal sehingga bisa dibukukan.
Kalau berpedoman ke Buku 4 Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru tahun 2019, buku kumpulan cerpen minimal 10 cerpen.  Buku dengan minimal 10 cerpen masuk dalam kategori kompleks dengan angka kredit 4. Menulis buku cerpen ber-ISBN kategori sederhana sebanyak minimal 5 cerpen dengan angka kredit 2. Menulis 5 cerpen, mendapatkan nilai 2 termasuk karya sederhana. Dan 10 cerpen nilai 4 termasuk karya yang kompleks

7. Bagaimana cara kita menyikapi lingkungan di sekolah kita yang terkadang tidak merespon baik ajakan kita. Dan terkadang itu juga membuat macet di tengah jalan. 
Kondisi yang sama dialami, trik adalah tetap menulis dan membuktikan karya. Ketika sudah ada karya yang mereka lihat, sedikit demi sedikit mereka akan tertarik. Jadi, senantiasa menCoba, Lakukan, Budayakan dan Konsisten ( CLBK ).


8.  Bagaimana cara yang tepat, atau trik khusus agar tepat memilih orang untuk kita bagikan tulisan tersebut.
Trik paling baik adalah trik pedagang keliling seperti yang disampaikan Omjay, share saja berulang-ulang, suatu saat pasti ada yang berminat. Saya sering share tulisan blog  di medsos, namun lebih banyak yang tidak terbaca dari pada terbacanya. Terkait minat pembaca sebeanrnya ada hubungannya dengan tipe teman2 kita di medsos, kalau tipe teman2 kita lebih banyak pembuat canda, maka tulisan yang kita share minimal judulnya bernada lucu, kemudian tambahkan gambar/foto yang mendukung narasi kita.

Di akhir paparannya Bapak Roma  menyampikan clossing statementnya " menulislah seperti air mengalir, setiap ada kendala selalu ada jalan keluarnya, seperti air yang senantiasa mencari celah baginya untuk mengalir. Tantangan terbesar menulis adalah diri kita. Jadi mari kalahkan diri kita agar kita konsisten menulis di tengah keterbatasan yang melingkupi kita. " 


Saya sebagai peresume sedikit memberikan tulisan bahwa : 
Pada dasarnya semua kendala yang dihadapi oleh penulis pemula adalah sama. Yang kita hadapi adalah sebuah fenomena dimana, masih banyak orang yang berpikir menulis adalah membuang-buang waktu saja .

Tetapi bagi mereka-mereka yang bisa merasakan keajaiban dibalik menulis seperti yang saya rasakan tentu akan berpikir berbeda. Banyak manfaatnya yang bisa kita petik. Selain mengasah ketrampilan berpikir juga beramal berbagi. Buat saya secara pribadi dengan menulis  akan semakin manambah wawasan dalam diri. Memacu dalam berkreatifitas mengolah kata dalam tulisan.

Tuntutan untuk membaca sudah pasti harus dilakukan. Dengan membaca itulah yang akan membuka cakrawala pandang kita atas apa yang akan kita jadikan tulisan.Coba bayangkan, ketika dalam satu hari kita ingin menulis dengan 2 atau 3 tema sekaligus yang berbeda. Itu artinya kita akan dipaksa harus membaca berbagai sumber yang kita jadikan bahan tulisan kita dan akan kita ramu sedimikan rupa dengan versi tulisan kita. Buktikan dan lihat apa yang kita dapatkan. Kuncinya  " KONSISTEN". 

Seperti dalam kalimat penyemangat oleh Stephen King (Penulis Amerika )  "Membaca adalah pusat yang tidak bisa dihindari oleh seorang penulis ". So, apapun yang ada dipikiran kita saat ini menulislah. Syukur alhamdullilah  jika tulisan itu bermanfaat untuk orang lain.
Sekian. Salam Literasi

" IKATLAH ILMU DENGAN MENULIS "
Ali Bin Abi Thalib ra ( Sahabat Rasulullah )


Belajar Menulis Gelombang 17 Pertemuan Ke-12
Banda Aceh, 30 Januari 2021
Semangat Terus Menulis Tiada Henti
Peresume : Dwi Anik Widi Astuti, SE

Komentar

  1. Wah super panjang ya Bu resumenya πŸ‘

    BalasHapus
    Balasan
    1. πŸ™πŸ™ hatur nuwun pak.iy pak biar materinya ingat semua kalau di blog kan hilang😊

      Hapus
  2. Menulis dengan kata hati dapat menyebutkan gumpalan lara, menulis dan menulis lah terus hingga terbang bersama aksara yang mengimani, menginspirasi.salam literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hatur nuwun ibu..salam literasi juga..sama2 semangat ya bu.πŸ€—

      Hapus
  3. Cakep Bu tulisannya ..salam literasi ,saya dah main ke ibu sore ini...main yuk ke blog saya tuk saling suport ..terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGEFEKTIFKAN BELAJAR MELALUI MENULIS ( ALIRAN MOTIVASI IIS SAFURAOH )

WUJUD DISIPLIN MENULIS BERBUAH KARYA ( ALIRAN MOTIVASI TINI SUMARTINI )

APLIKASI WRITER PLUS MEMUDAHKAN MENULIS ( ALIRAN MOTIVASI SRI MELNI )