MENATA MENTAL MENUJU PENULIS ANDAL

Oleh: Dwi Anik Widi Astuti, SE
 

Gelombang 17 Pertemuan Ke-9

"Biarkan Orang Lain Meremehkannmu, Tetapi Jangan Biarkan Dirimu Meremehkan Dirimu Sendiri ". Mungkin ungkapan itu bisa diumpamakan sebagai cambuk buat diri kita, agar kita jangan mudah menyerah.

Dan kalau mimpimu belum tercapai, jangan ubah mimpinya  tapi ubah strateginya. Kata-kata ini juga sangat cocok sebagai penyemangat terutama bagi penulis-penulis pemula seperti saya. Agar terus belajar dan terus belajar. Salah satu kunci sukses menulis adalah keberanian, kesabaran, konseistensi dan kesiapan menerima kritikan dan masukan dari hasil karya yang telah menjadi milik publik (terpublish ).

Kesalahan adalah hal yang lumrah dan bisa terjadi pada siapa saja. Yang terpenting bentengin diri dengan kesiapan mental yang terlebih dahulu harus kita bangun. Tidak usah takut dikritik, tidak usah malu mengakui kalau masih ada beberapa kesalahan dalam tulisan yang kita hasilkan.juga menyakinkan diri bahwa kita mampu dan bisa.

Berbicara masalah kesiapan mental bagi seorang penulis, pada pertemuan ke-9 malam ini, Jum'at 22 Januari 2021, kegiatan Belajar Menulis gelombang 17  akan menghadirkan seorang narasumber yang masih sangat muda belia tapi sangat berpengalaman. 

Dengan di dampingi moderator kita malam ini Bapak Sucipto Adi, kita diperkenalkan dengan narasumber yang begitu energik dan inspiratif di usianya yang masih sangat belia Ibu Ditta Widya Utama, S.Pd.

Sebelumnya memasuki paparan inti, Bapak Sucipto Adi mengajak seluruh  peserta Pelatihan Belajar menulis untuk berselancar diblog narasumber kita https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html untuk mengenal lebih jauh sosok Ibu Ditta Widya Utami sekedar mengetahu profil dan kiprahnya dalam dunia menulis berikut karya-karyanya yang sangat menginspiratif

Berikut profil dan karya-karya dari narasumber kita malam ini :

Ditta Widya Utami, S.Pd. adalah salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat. Lahir di Subang, 23 Mei 1990. Menikah dengan Muhammad Kholil, S.Pd.I. dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Muhammad Fatih Musyfiq. Selain aktif di MGMP, penulis juga aktif di bidang literasi. 

Karya tunggal :
  1. Precious (2017-2019), a novel 12 chapter - tersedia di Wattpad (klik di sini)
  2. Mengapa Tak Kau Tanyakan Saja (2019), a short story 10 chapter - tersedia di Wattpad (klik di sini)
  3. Djogja Backpacker (2019), a short story 5 chapter - tersedia di Storial (klik di sini)
  4. Lelaki di Ladang Tebu (2020), sebuah buku antologi cerpen pendidikan (silahkan cek Instagram @dittawidyautami untuk melihat testimoninya)

Buku karya bersama :
  1. Jejak Langkah Guru Subang (2019) - kumpulan best practice, MGMP IPA Subang
  2. Guru di Ladang Ilmu (2019) - kumpulan cerpen karya guru, Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)
  3. Sepenggal Kisah di Ruang Cipta Pentigraf (2020) - KPPJB
  4. Dari Mata Air Hingga Muara (2020) - Literasi Subang Bihari dan Berwibawa (Lisangbihwa)
  5. Pelangi Jiwa (2020) - kumpulan kisah inspiratif, KPPJB
  6. Pena Digital Guru Milenial (2020) - kisah para guru blogger, PGRI
  7. Menyongsong Era Baru Pendidikan (2020) - bersama Prof. Eko Indrajit
  8. Pola Pembelajaran yang Efektif dari Rumah (2020) - Hasil Lomba Blog Hardiknas (PGRI) 
  9. Dendang Asa Dalam Untaian Kata (proses cetak)
  10. Kisah Awal Menjadi Guru (proses cetak)

Di awal paparannya narasumber, menyampaikan bahwa untuk menjadi seorang penulis andal, selain mengetahui teknik menulis, penting bagi kita untuk memiliki mental yang kuat dan sehat.

Ada beberapa kisah penulis tersohor baik di dalam maupun di luar negeri, ternyata banyak yang harus jatuh bangun ketika memulai karirnya sebagai seorang penulis. Namun, karena mereka (salah satu faktornya) memiliki mental yang kuat, mereka bisa bangkit kembali dan akhirnya meraih kesuksesan.

Jadi, mental yang dimaksud di sini lebih kepada sebuah cara berpikir untuk dapat belajar dan merespons suatu hal. Sebagaimana yang dilakukan para penulis hebat dalam menghadapi setiap tantangan.

Peta Konsep
Mental Yang Harus Dibangun Pada Diri Penulis

Sebelum disajikan paparan melalui WAG, berikut disajikan video narusumber   https://youtu.be/UkRDLmA4dUY        mengenai apa sebenarnya mental yang harus dibangun terlebih dahulu pada diri seorang penulis.

    Ditta Widya Utami

Ada bebrapa point yang saya tangkap, dari video yang ditampilkan oleh narasumber yaitu :
1. Kita harus bahagia dan lakukan yang terbaik. 
Bersenang-senanglah hari ini, kelak akan kita rindukan kelak akan kita banggakan .Artinya memanfaatkan hari ini sebaik mungkin agar kelak akan berkesan. Kalau hari ini kita rindukan esok akan kita banggakan.

Apabila kita seorang guru dan juga seorang penulis, tulislah sesuatu hari ini yang dasyat yang kelak akan kita rindukan yang sangat berkesan. 

2. Mental seorang penulis 
Selain niat, tehnik maka mental yang kuat sangat dibutuhkan.Untuk menjadi penulis yang berkelanjutan maka mental yang kuat ini sangat dibutuhkan. 

Mental yang dibutuhkan meliputi mental "siap konsisten,  siap  dikritik, siap belajar, siap ditolak dan siap menjadi unik."

1. Siap Konsisten  berwujud aksi nyata.
2. Siap Dikritik berwujud mampu bangkit kembali baik kritikan positif maupun negatif.
3. Siap Belajar berwujud meningkatkan daya baca dan bukan minat baca.
4. Siap Ditolak berwujud pantang menyerah, mencoba untuk memperbaiki sampai berhasil.
5. Siap menjadi unik berwujud mampu menjadi unik "ciri khas" sendiri.

Sebelum mendalami lebih lanjut mengenai "5 Mental Penulis" terlebih dahulu peserta diajak berkunjung pada website narasumber. Luar biasa tulisannya!! Artikelnya, cerpennya sangat keren-keren. Berikut website yang bisa kita kunjungi.

1. Akun Kompasiana

2. Blogspot

3.Tulisan pendek berjudul Djogja Backpacker di storial.co

4.Ada juga yang di Wattpad seperti Precious

5. Tulisan "Mengapa Tak Kau Tanyakan Saja"

Berikut Sajian bergizi dari narasumber berkaitan dengan "Mental Seorang Penulis" :
1. Siap Konsisten
"Teruslah menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi." (Omjay). Satu kutipan di atas sebetulnya sudah cukup menjadi bekal untuk kita sebagai penulis pemula.

Jika kita sudah berniat untuk meningkatkan skill menulis, maka kita harus ingat bahwa menulis adalah sebuah kata kerja. Artinya, harus ada tindakan nyata.Harus berwujud aksi.Yaitu sebuah tulisan yang bisa dikonsumsi oleh publik.

 2. Siap Dikritik
Saat kita memutuskan untuk mempublikasikan hasil tulisan kita di blog/ buku/ media sosial/ media massa, dan sebagainya, maka penting kita sadari bahwa tulisan kita telah menjadi "Milik Publik".

Dengan demikian, kita harus menyiapkan mental untuk menerima masukan dari publik. Tak hanya bersiap untuk komentar baik, kita pun harus bersiap bila ternyata ada yang mengkritik dengan cukup tajam atas tulisan kita. 

Dengan adanya masukan/ kritik dari berbagai pihak, kita bisa mengetahui kekurangan dalam tulisan kita. Bukan hanya dari kacamata sendiri, tapi juga dari kacamata pembaca.

3. Siap Belajar
Jika sudah senang dan konsisten menulis, sudah bisa menerima saran maupun kritik, maka sungguh kita memiliki mental untuk belajar bertumbuh.

Ada dua cara yang dapat ditempuh :
a. Melakukan riset
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tulisan adalah dengan melakukan riset. Bisa dengan berkunjung ke perpustakaan, berkunjung ke toko buku untuk mengamati buku-buku best seller, melacak apa yang sedang menjadi trend di sosial media maupun dengan google traffic, dsb.

b. Tambah Bacaan
Saat ini, dimana literasi begitu digaungkan, maka kita harus menyiapkan mental untuk siap menjadi orang yang literat. Salah satunya dengan meningkatkan daya baca.

Daya baca berbeda dengan minat baca. Berikut tulisan narasumber tentang daya baca 
Berikut penggalan tulisan narasumber di websitenya :
" Saya sendiri mengakui memang tidak mudah memiliki daya baca yang tinggi. Saya pun masih pilih-pilih jika harus membaca buku yang tebalnya sampai di atas 300 halaman."

"Tak usah jauh-jauh ke buku. Meski minat baca masyarakat cukup tinggi untuk WA dan FB. Tapi, terkadang tak jarang jika pesannya panjaaaang, malah di skip. Artinya daya bacanya tetap saja masih kurang. Padahal bangun tidur ngecek WA. Mau makan, ngecek WA. Bahkan mau ke WC pun, ngecek WA. Baca pesan atau menunggu pesan. Baca status dan komen medsos, dsb. Ya, minat bacanya tinggi tapi daya bacanya masih rendah."

" Sampai sini, saya yakin Anda sudah bisa membedakan antara minat baca dan daya baca. Minat baca berkaitan dengan keinginan, kecenderungan hati atau perasaan senang untuk membaca. Sementara daya baca berkaitan dengan kemampuan membaca, seberapa kuat seseorang dalam membaca."

Asyik..kan, penggalan tulisannya keren..!!. Untuk lebih jelasnya silahkan mampir di blognya https://dittawidyautami.blogspot.com/2021/01/minat-baca-vs-daya-baca.html

4.  Siap Ditolak
Mental berikutnya yang perlu kita sadari adalah siap ditolak oleh media maupun penerbit, dan lain-lain. Saat naskah kita ditolak, coba lagi dan lagi. Atau cari alternatif lain. Misal dengan menerbitkan sendiri atau dipublish di berbagai media sosial.

JK Rowling pernah ditolak belasan penerbit. Dewi "Dee" Lestari sang penulis Supernova pun pernah merasakan ditolak penerbit. Bahkan sekelas novelis horor Stephen King pun pernah ditolak.

Bayangkan, jika mereka berhenti berjuang saat ditolak penerbit satu dua kali, mungkin saat ini kita tidak akan mengenal karya karya hebat mereka.

5. Siap Menjadi "Unik"
The last but not least. Mental yang perlu kita tanamkan untuk menjadi penulis adalah just be yourself. Jadilah diri sendiri. Jadilah unik. Maksudnya dalam menulis nggak perlu terlalu ikut-ikutan seperti orang kebanyakan. 

Tulis saja apa yang paling kita sukai. Yang paling sesuai dengan diri kita. Seperti,  buku-buku Justin Gaarder (penulis Dunia Sophie), jangan heran jika terselip unsur filsafat. Karena basicnya beliau  emang pernah jadi guru filsafat sebelum menjadi penulis.

Jadilah penulis jujur yang apa adanya dan ada apanya. Tidak dibuat-buat/dipaksakan (apa adanya) namun tetap berbobot (ada apanya) dengan terus berlatih menulis dan membaca.

Pada Sesi Tanya Jawab ada beberapa point rangkuman pertanyaan peserta dan pencerahan berupa masukan dari narasumber :

1. Bagaimana cara memunculkan ide dan kreatifitas yang beda dengan yang lain? Sehingga dapat membranding diri menjadi unik.

Terus berlatih membaca dan manulis. Membaca bisa menambah kosa kata, wawasan, dan sebagainya sehingga akan banyak ide bermunculan. Untuk menjadi unik, saat membaca jangan gunakan teknik membaca cepat. Pelajari tata bahasa yang digunakan. Pemilihan kosa kata.dan sebagaunya. Cerna, tapi yang terpenting tetap gunakan gaya bahasa kita sendiri.


2.  Bagaimana cara membangkitkan kepercayaan diri, sedang jika tulisan saya dibaca orang lain saya malu.

Kurang PD itu bisa kita jadikan hal yang positif . Kenapa? Karena dengan begitu, kita tidak akan mudah puas dengan hasil tulisan kita. Itu bisa jadi modal untuk terus belajar meningkatkan kemampuan diri.

3. Bagaimana cara mengenali potensi unik yg kita miliki. Bagaimana cara menggalinya sehingga dapat menjadi daya tarik bagi orang lain terhadap tulisan kita. 

Untuk mengenali potensi unik yang kita miliki sebetulnya sederhana saja. Tinggal tanyakan pada diri "Apa yang paling saya sukai ? Kalau sudah tau apa yang kita sukai (biasanya kita bisa hasilkan karya unik di bidang yg kita kuasai/sukai) untuk menggalinya banyak berlatih saja. Kalau bisa konsisten.

4. Sebagai penulis pemula, belum bisa tentukan arah tulisan yang disukai. Tips sehingga kita bisa tau sebenarnya apa yang ditulis itu bisa diterima atau bisa menarik perhatian pembaca itu bagaimana.

Tips untuk konsisten menulis itu bisa banyak sekali, antara lain :
a. Tentukan niat menulis, misal untuk berbagi kebaikan, untuk memoar perjalanan hidup, untuk mencicil agar nanti bisa dibukukan dan sebagainya.

b. Agar tidak kena writer's block dan tetap konsisten menulis, maka tulis apa pun yang kita sukai. alau sederhana dan walau hanya beberapa paragraf saja.

Kita ini manusia biasa. Membuat semua orang menyukai kita, menyukai tulisan kita, adalah hal yang boleh jadi mustahil. Kita tidak bisa mengontrol siapa yang suka dan tidak terhadap tulisan kita. Tapi, kita bisa mengontrol bagaimana respons kita dalam menyikapinya.

Jika ingin tulisan banyak dibaca silakan cari tema yang sedang tren di masyarakat.Bisa juga dengan cari di google traffic apa saja yang ramai dibicarakan.

Atau buka sosial media, biasanya kita juga bisa tau apa yang ramai dibicarakan. Lalu buat tulisan tentang itu. Tips lainnya buatlah judul yang menarik

5.Tolong sarannya agar kita tidak gampang tergoda yg lain sebelum bisa menuntaskan satu tulisan.

Saran dari saya, silakan buat beberapa draft dengan sebanyak tema ide yang muncul. Lalu buat outlinenya. Bisa beberapa kata kunci dari setiap tema.

Lebih bagus kalau kalimat kalimat pokok yang dituliskan.Hal ini bisa membantu kita untuk menulis beberapa tema sekaligus. Supaya tidak tergoda, bisa juga dibuat jadwal tulisan mana yg harus diselesaikan terlebih dahulu. Buat deadline untuk masing-masing tema. 

6. Bagaimana latihan untuk bisa memiliki mental sekuat baja. Bagaimana tips nya.

Pengalaman, tantangan, kepahitan, kegagalan, kesuksesan, kritik pedas, dan sebagainya yang akan menempa mental kita sehingga bisa sekuat baja. Kondisi JK Rowling saat menjajakan naskahnya ke penerbit sungguh memprihatinkan. 

Tapi justru kepahitan itulah yang membuatnya tidak berhenti melangkah dari satu penerbit ke penerbit lain. Ini seperti makan mie level. Awal mula makan level 1 mungkin keringat bercucuran. Tapi jika sering mendapat mie level itu, kita akan kuat naik level berikutnya.

7. Bagaimana bisa terciptanya "Infografis" Ide Mental Seorang Penulis. Yang akhirnya bisa menjadi infografis (gambar) yg menarik.

Ini adalah ketiga kalinya saya menjadi narasumber. Prinsip saya, harus ada yang baru dari apa yang akan saya sampaikan. 

Sebetulnya saya angkat tema Mental seorang penulis salah satunya karena ada beberapa orang di grup menulis yang memilih keluar grup saat terjadi perdebatan.

Hal itu sangat saya sayangkan. Padahal, sebagai seorang penulis tentu kita harus memiliki mental siap dikritik. Mental untuk berani legowo saat pikiran kita ditolak oleh yang lain. Berangkat dari situ saya teringat pula kisah beberapa penulis hebat. Akhirnya saya tuangkan dalam bentuk infografis. 

8. Apabila untuk tulisan materi  pemaparannya dibuat seperti sebuah cerita dan tidak harus baku, yang penting menarik si pembaca pada kalimat pembukanya.  Apakah cara menulis seperti itu melanggar kaidah bahasa dan penulisan.

Pada tulisan di blog tidak ada aturan baku. Blog kita ya milik kita. Kontennya mau bagaimana terserah kita. Isinya mau apa, terserah kita. Tulisannya mau bagaimana? Juga terserah kita.

Bebas. Merdeka.Tapi kita harus pandai menempatkan diri. Tidak mungkin, menulis artikel (katakanlah untuk surat kabar provinsi) kita gunakan bahasa seenak kita? Kita harus cermati bahasa seperti apa yang digunakan media tersebut.

Dalam jurnal atau artikel ilmiah ada aturannya. Menulis ke penerbit mayor, juga usahakan sudah sesuai PUEBI agar memudahkan proses seleksi dan editing. Tidak masalah selama kita tahu dimana kita menulis .


KESIMPULAN :
Dari semua materi yang telah dipaparkan berikut merangkum kegundahgulanaan atas pertanyaan dari para peserta, maka dapat sedikit saya sampaikan bahwa:

Intinya ketika kita sudah memutuskan untuk menjadi seorang penulis, putusan itu harus didasari dengan niat yang sungguh-sungguh. 

Dengan niat yang sudah tertanam, maka kita sudah pasti siap menerima segala resiko yang akan kita hadapi, baik berupa kritikan positif maupun negatif. Jadikan semuanya itu sebagai pembelajaran dan pengembangan mental. 

5 mental yang harus ada dalam diri seorang penulis, seperti yang narasumber paparkan adalan simpanan ilmu yang bisa penulis terapkan. Intinya untuk menjadi penulis andal bekali dengan  mental yang kuat. 

Di cap sebagai penulis harus bisa mewujudkan dengan sebuah aksi nyata yaitu sebuah karya. Konsistenlah menulis dan pantang menyerah. Tulislah yang berbeda dengan orang lain untuk  menampakan jati diri dalam tulisan kita.
Sekian & Salam Literasi.


" Pendidikan bukanlah Persiapan Untuk Hidup,
 Pendidikan Adalah Hidup Itu Sendiri." 
( John Dewey )



Belajar Menulis Gelombang 17 Pertemuan Ke-9
Banda Aceh, 23 Januari 2021
Semangat Terus Menulis Tiada Henti
Peresume: Dwi Anik Widi Astuti, SE

Komentar

  1. wuiiiihhh, mantap bu resumenya. alurnya enak untuk diikuti. semangat berkarya, semangat menginspirasi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGEFEKTIFKAN BELAJAR MELALUI MENULIS ( ALIRAN MOTIVASI IIS SAFURAOH )

WUJUD DISIPLIN MENULIS BERBUAH KARYA ( ALIRAN MOTIVASI TINI SUMARTINI )

APLIKASI WRITER PLUS MEMUDAHKAN MENULIS ( ALIRAN MOTIVASI SRI MELNI )