PENULIS PRODUKTIF - PRODUKTIF BERKARYA

Oleh : Dwi Anik Widi Astuti, SE

GELOMBANG 17 PERTEMUAN KE-7

Pelatihan Belajar Menulis gelombang 17 malam ini memasuki pertemuan ke-7. Menghadirkan narasumber super hebat Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd dengan didampingi moderator yang tidak asing lagi Ibu Aam Nurhasanah. Tema yang diusung pada malam ini adalah tentang " Produktif Menulis Buku "

Dalam profilnya narasumber kita yang lahir di Kudus, 12 Juni 1989 telah melahirkan banyak karya penanya. Seperti bahan ajar Kimia SMA, buku antologi "Menciptakan Pembelajaran Efekti Dari Rumah", buku seri Ekoji Academy "Digital Mindset", dan  "Gamifikasi" , buku "Jurus Jitu Menulis Dan Berprestasi", buku "Kiat Praktis Menulis Modul Berbasis riset" yang merupakan ubahan dari tesis menjadi buku, buku antologi "Ksah Inspiratif Sang Guru", antologi dengan siswa "Aku Dan Corona", komplikasi penulis dengan YPTD "Prahara Di Tengah Corona", dan beberapa artikel yang telah dimuat di media.Saat ini sedang tahap penyelesaian naskah untuk e-book "Merdeka Belajar "Konsep Revolusi Pendidikan Abad 21", naskah "Mobile Learning" dan antologi kolaborasi baik antar guru maupun siswa.

KARYA PENA NARASUMBER ( Noralia Purwa Yunita, M.Pd )

Jurus Jitu Menulis Dan Berprestasi

Kiat Praktis Menulis Modul Berbasis Riset

Digital Mindset

Prahara Di Tengah Corona

TIPS UNTUK  MENGHASILKAN KARYA DALAM WAKTU YANG SINGKAT

1. Kolaborasi Tulisan Antologi

Dengan mengikuti beberapa program menulis antologi ataupun kolaborasi dengan beberapa penulis. Selain dapat belajar dari karya penulis lain, kita juga tidak dituntut menulis terlalu banyak bab untuk dijadikan buku.

2. Menulis Di Blog.

Cara yang sama juga dilakukan ketika menjadi peserta di gelombang 8, yaitu pemberian materi setiap malam, dan setelah materi selalu ada resume . Hasil resume yang  di tulis satu persatu di blog pribadi peserta nantinya dapat dikumpulan menjadi resume dalam kegiatan Pelatihan Belajar Menulis dan  dapat diterbitkan menjadi satu buku.

 3. Menulis Di Media Sosial.

Peserta yang suka membuat status di Facebook atau instagram dapat mengarahkan hobi ini untuk menulis sesuatu yang lebih berarti. Misal cerita motivasi, pengalaman pribadi ataupun cerpen. Dapat ditulis secara konsisten dan  jika sudah banyak dapat dijadikan buku.

4. Menulis Buku Harian

Buku harian ternyata dapat berbuah karya sebuah buku .Cerita pribadi kita, saat kita sedang sedih, bahagia, atau apapun, kita dapat menuangkan rasa itu di buku harian kita. Tinggal nanti ubah cerita ini ke dalam karya fiksi atau pengalaman pribadi, siap untuk menjadikan sebuah buku.

5. Koloborasi Menulis Bersama Siswa 

Mengajak siswa berkarya. Caranya, karya dapat dibuat berupa tugas siswa, misal siswa diberikan tugas untuk menulis puisi, cerpen atau pantun dengan tema tertentu. Lalu bukukan karya tersebut, pasti mereka senang.

Atau juga dengan mengajak siswa tergabung dalam grup menulis. Caranya dengan membuat WA grup menulis dengan siswa. Tentukan tema penulisan, memberikan arahan, lalu membuat karya bersama untuk menerbitkan buku.

CARA MENERBITKAN BUKU JURUS " TOJTRP " ( Bapak Akbar Zainuddin )

1. T = TEMA . Tentukan tema buku yang akan ditulis.

2. O = OUTLINE / TOC/ Daftar isi. Pembuatan TOC / outline/ daftar isi merupakan langkah ke dua setelah penentuan tema.

ALASAN PENTING PEMBUATAN DAFTAR ISI 

1.Daftar isi merupakan kerangka pikiran kita dalam menuangkan setiap ide dalam buku yg akan kita tulis.

2. Membantu menjabarkan tiap bab dan sub bab dalam buku.

3. Kita dapat mengetahui awal dan akhir dari buku kita melalui daftar isi ini.

2. Membantu menjabarkan tiap bab dan sub bab dalam buku.

3. Kita dapat mengetahui awal dan akhir dari buku kita melalui daftar isi ini.

 4. Membantu kita dalam mencari referensi / pustaka yang kita butuhkan.

5. Agar tulisan dalam buku kita lebih terfokus dan tidak sampai keluar bahasan / topik

 6. Dan yang paling penting, adanya daftar isi ini akan membantu kita untuk menjadwalkan kapan buku kita harus selesai. 

Dengan kata lain target waktu selesainya Misal jika kita memiliki 5 bab dalam daftar isi, kita mungkin dapat menargetkan kelima bab ini harus selesai dalam 5 bulan. Berarti 1 bab harus selesai dalam 1 bulan. Dengan cara ini, maka buku kita akan cepat selesai karena kita sudah memiliki target penyelesaian.

CARA MEMBUAT DAFTAR ISI :

1. Untuk naskah non fiksi. Ikuti pedoman 2W+ 1H.  Bab awal merupakan bab yang menjawab WHY, artinya "mengapa". Dalam hal ini Bab Awal dapat berupa : Mengapa .., Pentingnya .., Alasan ..

2. Bab selanjutnya menjawab WHAT artinya "APA"

Artinya bab tersebut menjelaskan pengertian, jenis, atau mungkin ciri khusus dari apa yang akan kita tulis di buku kita.Sebagai contoh : Mengenal Media .., Apa Itu Media .., Spesifikasi Media ..

3. Bab berikutnya yang biasanya merupakan bab akhir, biasanya menjawab HOW  artinya "BAGAIMANA".

Untuk menjawab how ini, dapat dibuat lebih dari 1 bab karena how  meliputi tahap pembuatan, pelaksanaan, penerapan, hasil dan kelebihan serta kekurangan. Misal : Penerapan Model.., Implementasi.., Perancangan..., Hubungan Model .., Kelebihan Dan kekurangan Model ...

BEBERAPA KETENTUAN PENULISAN DAFTAR ISI PADA " NASKAH FIKSI 

a. PROLOG

Biasanya pengenalan tokoh, setting cerita, awal cerita. Biasanya di prolog ini belum ada konflik, alur juga belum terlalu terlihat karena masih merupakan bagian awal dari cerita.

b. KONFLIK CERITA

Biasanya di bab II pada pertengahan sudah mulai muncul apa yang menjadikan konflik atau permasalahan dari cerita itu. Ini merupakan bab inti karena di dalamnya ada hikmah yang dapat diambil dari pembaca

c. KLIMAKS DARI KONFLIK 

Ini biasanya masih ada di bab pertengahan yang merupakan puncak dari konflik yang terjadi. 

d. SOLUSI DARI KONFLIK YANG ADA

Ini merupakan bagian bab sebelum akhir bab. Biasanya penulis menyajikan solusi permasalahan dari konflik.

Setelah daftar isi baik untuk naskah fiksi atau non fiksi selesai dibuat, mengembangkan tulisan dari daftar isi tersebut. Tuliskan sesuai dengan apa yang di rancang dalam daftar isi.

Apabila di tengah jalan, akan ada tambahan daftar isi, hal ini tentunya tidak masalah asal tambahan tersebut tidak keluar dari tema yang telah ditentukan

Sebelum masuk langkah ketiga, setelah kita mempunyai TOC / outline tadi, cari REFERENSI untuk mendukung penulisan buku. Baik buku fiksi atau non fiksi, wajib ada referensi. Beda memang, tapi ini sangat berguna

3. J = JADWAL

Jadwal kita tentukan berdasarkan outline yang kita buat, misal kita ingin 1 bulan selesai sementara kita memiliki 5 bab di outline kita, tinggal dibagi saja waktu 1 bulan itu dengan 5 bab. Itu adalah waktu kita menyelesaikan buku 5 bab dalam 1 bulan

4. T = TULIS. Setelah outline, jadwal, referensi siap, tinggal tmenulis sesuai dengan outline yang telah kita buat 

5. R = REVISI. Kegiatan revisi biasanya waktunya paling lama. Setelah semua tulisan selesai hingga bab akhir, lakukan revisi. 

Revisi dapat dilakukan dengan swa editing atau dengan bantuan. Caranya dapat  minta beberapa teman membaca naskah kita Ini sangat berguna untuk.menemukan kesalahan dalam penulisan sebuah  buku. Baik dalam hal EYD, struktur kalimat atau pemilihan kosa kata. Dengan demikian, hasil buku kita akan lebih renyah ketika dibaca.

6. P = PENERTBIT. Setelah semua beres, naskah lengkap sudah editing, pelengkap naskah sudah oke, tinggal memasukkan ke penerbit. Boleh penerbit mayor atau indie. Pasti ada plus minusnya .

SESI TANYA JAWAB

Rangkaian pertanyaan dari para peserta "Pelatihan Belajar Menulis Gelombang 17" dengan narasumber Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd :

1. Bagaimana membangkitkan minat untuk menghasilkan buku, dimana kami tidak punya basic seperti bu Nora.

Pada dasarnya semua orang pasti bisa menulis, karena dasar dari menulis adalah berbicara dan membaca. Hanya saja keterampilan ini kurang terasah. Kita lebih suka berbicara. Saya yakin, jika kita diminta bercerita sesuatu, pasti akan sangat lancar. Lain halnya ketika hal ini dituangkan dalam bentuk tulisan. Bingung diksi, EYD, struktur kalimat, dan lain sebagainya. 

Sebagai awalan, tulislah sesuatu yang kita sukai. Kita suka traveling, ceritakan objek-objek yang kita datangi. Kita suka belanja, review produk-produk yang kita beli dan lain sebagainya. 

Ketika menulis, tulis sebebas-bebasnya, lupakan masalah diksi, EYD dan lain2. Tulis hingga selesai terlebih dulu. Baru jika sudah selesai, dibaca berulang-ulang, jika perlu minta orang lain untuk membaca dan memberikan komentar. Dari situlah tulisan kita akan diberikan koreksi dan semakin mantab hasilnya

2. Bagaimana cara menerbitkan buku antologi bersama siswa. Apakah prosesnya lama, apa saja syarat-syaratnya. Dan naskahnya diserahkan kepada siapa kalau sudah jadi.

Untuk buku bersama siswa, terlebih dahulu proses perekrutan siswa-siswa yang gemar menuli. Setelah itu tentukan tema tulisan. Lalu minta anak-anak menulis sesuai dengan tema yang ada dengan gaya bahasa mereka  sendiri.Berikan deadline pengumpulan naskah. Lalu edit naskah tersebut agar lebih enak ketika dibaca. Dan terakhir buku siap untuk diterbitkan.


Syarat khusus untuk penerbitan tidak ada, hanya kirimkan naskah lengkap dengan cover, daftar isi, kata pengantar dan sinopsis.jika semua sudah lengkap, tinggal kirimkan ke penerbit yang dituju.Cepat lamanya suatu proses penulisan buku tergantung penulis. Maka dari itu kita harus berikan deadline, karena dengan deadline tersebut, semua akan terjadwal sesuai rencana kita. Jika tidak, maka akan molor dan semakin molor yang akhirnya naskah buku tidak pernah selesai

3. Bagaimanakah cara kita mengirimkan naskah ke penerbit jika kita ingin menerbitkan buku bersama siswa sedangkan saya tidak memiliki channel untuk bisa komunikasi dengan penerbit.
Apakah ada syarat-syarat tertentu agar karya yang kita buat bisa ditetbitkan oleh penerbit?

a. Gabung di grup ini sangatlah tepat, yang pastinya nanti akan banyak info tentang penerbit baik penerbit indie ataupun mayor.Seperti grup WAG menulis Om Jay.

b. Jika penerbit mayor pasti ada syaratnya. Setiap naskah yang masuk di penerbit mayor, akan direview terlebih dahulu. Apakah sesuai atau tidak dengan visi misi penerbit. Dan proses review tidak sebentar. Karena banyak naskah yang masuk yang tentunya akan masuk daftar antri.

Namun, jika naskah masuk penerbit indie, meskipun berbayar, namun tidak ada syarat khusus. Selama naskah tersebut layak terbit, akan langsung diterbitkan.

4. Kalau tulisan berupa non fiksi , apa kekuatan utamanya. Cara mengatasi mandek ketika menulis. Pernahkah bu nora mengalaminya.

1. Penentuan tema. Carilah tema yang sedang in sekarang ini.seperti kondisi sekarang yang sedang pandemi, buku tentang Covid, pembelajaran jarak jauh, media pembelajaran jarak jauh dan sebagainya pasti banyak dicari dan diminati.

2. Keadaan berhenti atau mandek ide ketika menulis selalu dialami beberapa penulis termasuk saya. Ketika hal itu terjadi, biasanya saya mencari referensi lain dengan tema sama. Dapat berupa mendengarkan YouTube, membaca buku tema sejenis, jurnal ataupun ikut2 webinar. Dari situ biasanya terlintas suatu ide, tinggal mengembangkan ide tersebut.

5. Apakah cerpen-cerpen karya saya itu bisa dibukukan. Bagaimanakah cara menjadikannya buku.

Sangat bisa, tinggal kumpulkan cerpen tersebut ke dalam tema yang sama, misal cerpen remaja, atau cerpen horor atau yang lainnya. Jika sudah terkumpul, susun, edit, berikan pelengkap buku yang meliputi judul buku, daftar isi, kata pengantar, sinopsis.


6.  Bagaimana penulisan buku yang produktif untuk anak-anak sekolah agar bahasanya di fahami & renyah di baca oleh mereka.Bagaimana membuat outline yang menarik.

Kita lihat dulu sasaran pembacanya, jika anak usia dini, gunakan bahasa anak-anak, jika usia SMP atau SMA, dapat menggunakan bahasa remaja. Namun, jika buku tersebut merupakan buku ajar, tetaplah menggunakan pemilihan kata yang sesuai BSNP atau kaidah penyusunan buku ajar. Outline menarik jika tema juga menarik, jadi tentukan dulu tema yang menarik minat baca orang, baru  tulis outlinenya

7. Bahwa membaca dan menulis itu saling berkaitan. Pertanyaannya, membaca seperti apa yang dengan itu kita bisa membuat karya berupa buku.

Banyak membaca maka akan menjadikan kita lancar menulis. Karena dengan membaca akan semakin memperkaya diksi kita. Tentunya membaca yang produktif yang dapat menghasilkan sebuah karya. Pilihlah bacaan yang sesuai dengan minat kita, dalami isi bacaan tersebut, jika perlu buat ulasan dari bacaan itu, dari situlah kita akan terbiasa menulis. Karena menulis ulasan, resensi juga merupakan awal dari kebiasaan menulis

8. Bagaimana caranya membuat buku karya ilmiah (Best Partice), langkah apa saja yang harus saya lakukan. Saya ingin sekali membuat buku tersebut namun belum begitu memahami kriterianya bagaimana. Mohon petunjuk dari ibu!

Dapat berkunjung ke blog narasumber, disitu terpapar ulasan tentang bagaimana membukukan laporan PTK.https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/06/kiat-membukukan-laporan-ptk.html


9. Jika kita membuat tulisan, seperti jurnal. Referensinya minimal ada berapa. Apa bisa referensinya dari E-book. Bagaimana caranya kita mencari buku yang berkaitan dengan tulisan kita melalui buku digital tersebut.

Untuk ketentuan 3 tahun lalu, referensi minimal 3 jurnal internasional, jumlah jurnal nasional atau buku nasional bebas. Sebenarnya semakin banyak referensi maka akan makin baik karya kita.

E book sangat boleh, karena buku digital tersebut juga merupakan salah satu publikasi ilmiah.Jika cara yang saya lakukan untuk mendapatkan E-book, ketik tema tulisan, tambahkan pdf di bagian akhirnya. Nanti akan keluar banyak pilihan sumber-sumber dalam bentuk file PDF karena biasanya E- book dibuat dalam bentuk PDF.

10. Motivasi seperti apa sehingga Ibu Nora bisa menghasilkan 8 karya dalam waktu yang relatif singkat.

Satu motivasi saya  karena ingin berbagi dan bermanfaat untuk sesama. Bukan untuk naik pangkat, karena saya belum ada golongan. Sangat senang jika banyak yang baca karya saya, itu adalah kepuasan tersendiri seorang penulis.


11. Bagaimana caranya agar kita bisa konsisten menulis dalam blog dengan tema yang sama yang ingin kita jadikan buku. 
Karena kadang hari ini menulis di blog dan besokya kita menulis lagi kadang sudah tidak nyambung. Apakah ada trik tersendiri. 
Bagaimana caranya ataukah ada aturan-aturan/  syarat-syarat tertentu untuk merubah catatan pribadi kita menjadi cerita fiksi.

Moody istilahnya, menulis tergantung mood. Tidak masalah sebenarnya Tulislah sesuai dengan apa yang ada di pikiran dan hati kita. Apa yang kita rasakan, inginkan, harapkan, tuangkan dalam bentuk tulisan.

Nantinya jika tulisan di blog sudah banyak, tinggal dikumpulkan ke dalam tema yang sama.Di blog saya ada banyak kumpulan tulisan, tentang resume, tentang curhatan guru di masa pandemi, Tentang pembelajaran, dan lain-lain.


Ini salah satu tulisan saya setelah mengikuti webinar tentang assessment merdeka belajar. https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/06/assessmen-merdeka-belajar-seperti-apa.html
Tidak nyambung sebenarnya dengan beberapa postingan saya sebelumnya, namun sayang jika tidak didokumentasikan dalam bentuk tulisan karena materinya sangat bagus.

Mengrubah catatan pribadi kita menjadi cerita fiksi, kita  tinggal mengganti tokohnya saja. Boleh menggunakan kata ganti orang ketiga, ada penambahan tokoh dan lain-lain.

12. Bagaimana trik jitunya untuk sampai bisa dipilih untuk mengemban  atau melakukan program pendanaan di banyak instansi?

Untuk diterimanya karya tulis saya di beberapa program, pastinya naskah tersebut disesuaikan dengan tata aturan penulisan dari penyelenggara..

Dalam hal tema harus sesuai, tata penulisan harus sesuai, semua syarat disesuaikan dengan aturan yang diberikan. 
Setelah semua syarat dipatuhi, tinggal berdoa, agar juri memberikan skor tinggi pada naskah kita. Inovasi haruslah yang sedang in dan mudah untuk dilakukan oleh orang lain jika ingin mengembangkan produk kita


13. Sebagai penulis pemula apa yg bisa saya lakukan jika menulis buku Antologi. Kriterianya bagaimana tulisan bisa dibuat Antologi.

Setiap program antologi pasti ada aturan penulisan, baik tema, tata tulis, jumlah halaman naskah, dan lain sebagainya. 

Sebagai contoh, saat ini saya sedang menulis antologi dengan bunda kanjeng, tema pembelajaran efektif di masa new normal. Aturan maksimal 5 halaman, menceritakan pengalaman mengajar di masa new normal baik berupa metode, model atau teknik-teknik kreatif yang dilakukan pada pembelajaran new normal


14.Bagaimana cara menyeleksi ide - ide untuk dijadikan daftar isi misal satu buku temanya beda misalkan kita buat catatan tentang manajemen dan satu lagi tentang pribadi bisa tidak dijadikan dalam satu buku.

Satu buku satu tema, jika ada banyak tema, maka akan menjadi banyak buku. Satu tema tersebut bisa menjadi banyak judul.
Untuk dapat menjadi naskah antologi dengan banyak penulis, atau satu penulis membuat kumpulan cerita dengan judul berbeda namun dalam satu tema yang sama.


KESIMPULAN :
Dari paparan yang disampaikan oleh narasumber, perlu saya garis bawahi bahwa yang terpenting dibutuhkan oleh penulis-penulis pemula agar tetap produktif adalah dengan tetap " konsisten menulis ". 

Banyak belajar pada penulis-penulis senior serta tumbuhkan motivasi dalam diri sampai bisa menghasilkan sebuah karya. Karya yang produktif adalah karya yang melewati proses penulisan dengan benar, terarah dan sistematis.

Segala hambatan dan rintangan pada proses penulisan adalah hal yang lumrah. Solusinya cari cara untuk mengatasinya dan yakin tulisannya akan selesai serta layak dikonsumsi oleh publik. 



Belajar Menulis Gelombang 17 Pertemuan Ke-7
Banda Aceh, 19 Januari 2021
Semangat Terus Menulis Tiada Henti
Peresume : Dwi Anik Widi Astuti, SE


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGEFEKTIFKAN BELAJAR MELALUI MENULIS ( ALIRAN MOTIVASI IIS SAFURAOH )

WUJUD DISIPLIN MENULIS BERBUAH KARYA ( ALIRAN MOTIVASI TINI SUMARTINI )

APLIKASI WRITER PLUS MEMUDAHKAN MENULIS ( ALIRAN MOTIVASI SRI MELNI )