MEMACU PRESTASI BERSAMA ANAK NEGERI ( ALIRAN MOTIVASI ABAH DEDE SURYANA )

 Oleh : Dwi Anik Widi Astuti,, SE

Gelombang 17 Pertemuan Ke-22

Senin, 22 Februari 2021, tak terasa kita sudah memasuki tahap kedua kegiatan belajar menulis yaitu sesi ' Motivasi Berprestasi.' Minggu ini sengaja menghadirkan guru guru berprestasi tingkat nasional untuk memotivasi para peserta pelatihan untuk bisa menjadi guru berprestasi dan berdedikasi.

Malam ini  yang akan menjadi narasumber adala h Bapak Dede Suryana, S.Pd., MM. Yang sering disapa dengan sebutan 'Abah'. Sedang yang mendampingi sebagai moderator adalah Ibu Aam Nurhasanah.

Abah kali kedua untuk berbagi dengan guru hebat calon penulis besar. Dengan tema 'Motivasi Berprestasi' para peserta  diajak untuk menyimak semua pengalamannya dalam beberapa jam ke depan. Dengan harapan akan ada Abah-Abah berikutnya di tahun yang akan datang.

Abah lahir di Garut pada tanggal 8 Juli 1968. Berdasarkan curiculum vitaenya, penghargaan di tahun 2020 yang diterimanya adalah Penghargaan " Guru Inspiratif Nasional " dari GTK Kemendikbud RI dan " Guru Berprestasi " Dari Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Selain itu  Abah juga beberapa kali diminta menjadi narasumber di berbagai event kegiatan. Karya tulis  Abah yang membawa Abah ke peringkat juara 2 pada lomba Guru Inspiratif  Nasional adalah dengan judul "Berbagi Membagi Rejeki Sang Guru Inspiratif "

Seperti yang tertera pada CVnya, Abah adalah seorang guru honorer. Sudah hampir kurang lebih 34 tahun Abah menjalankan profesinya sebagai guru honorer. Luar biasa !! darma bakti Abah yang begitu besar bagi dunia pendidikan dan bagi anak-anak negeri ini.  Abah mencintai profesi ini sepenuh hati terlepas plus dan minus menjadi seorang guru honorer.

Abah mengatakan bahwa profesi seorang guru adalah MULIA.  Kenapa ? Karena apapun profesi yang sekarang tanpa kehadiran seorang guru tidak akan terjadi.

Kita sebagai guru harus bangga dengan profesi saat ini Bersyukur sudah menjadi guru, baik yang Honorer ataupun yg sudah ASN. Jadilah guru sebagai pelayan buat peserta didik kita karena guru adalah fasilitator bagi mereka apalagi dimasa Pandemi sekarang ini.

Ada beberapa suntikan motivasi yang Abah sampaikan : 

Dalam hidup kita akan dipertemukan dengan pertemuan yang misterius, setelah orang lain mengakui kemampuan dan keunggulan diri kita maka akan memicu sirkuit yang luar biasa. Ada satu hal dalam hidup, Abah selalu mencatat apa yang harus dikerjakan dan kerjakan yang sudah dicatat artinya kalau ada tugas kerjakan.

Tahun kemarin diminta menjadi narasumber untuk Bimtek guru pembimbing khusus bagi guru yg mengajar di sekolah inklusif di Indonesia. suatu kebanggan tersendiri bagi abah bisa berbagi dengan mereka.

Abah 13 tahun mengajar di sekolah inklusif 

Basic S1 Abah adalah jurusan Pendidikan khusus, atau Pendidikan Luar Biasa (PLB) Abah mengajar anak berkebutuhan khusus (ABK)



SESI TANYA JAWAB

Apakah tidak terbersit keinginan abah untuk menjadi PNS. Bekerjakan tidak semata-semata untuk akhirat, karena manusia normal juga memiliki kebutuhan dan keinginan. Bagaimana meyakinkan hati kita.

Kalau kemauan ada manusiawi, tapi bukan tujuan utama Abah,. Kenapa karena hidup dan kehidupan bukan dari status PNS atau Honorer. Semua sudah ada suratan tangan. Intinya Abah menikmati proses dan menjalankan tugas sebaik mungkin. Mencintai profesi sebagai Guru. Terlepas apa itu PNS atau Honorer.

Bagaimana cara menuju puncak tangga GURU BERPRESTASI itu Abah? 

Salah satu yang memotivator Abah untuk berkarya dan melanjutkan pendidikan tak lain dan tak bukan  adalah Om Jay, Abah sempat beberapa kali berkesempatan duduk bareng dalam suatu kegiatan dari Kemdikbud, dari sana Abah termotivasi Alhamdulillah selesai atas ijin Allah.

Tantangan sekarang jauh lebih berat. Anak-anak terbiasa menonton TV dan main game, hingga anak sulit konsentrasi dalam belajar. 
Mohon saran dan dorongan agar tetap semangat dalam berbagi ilmu dengan para peserta didik.

Tantangan sekarang seiring dengan kamjuan teknologi anak-anak menjadi sebaliknya. Anak jadi fokus ke game tidak fakus pada pelajaran. Bagaimana untuk mengatasi hal tersebut.
a. Menjalin kolaborasi dengan orangtua libatkan orangtua untuk mengawasi putra putrinya terkait pengguna HP dan teknologi.

b. Minimal 1kali dalan satu Minggu ada refleksi untuk mengetahui progres setelah diberikan PR buat orang tuanya.

c. Jalin hubungan emosional baik dengan orangtua atau pun siswa sehingga nantinya orangtua dan siswa bisa saling mengerti dan akan bijak untuk menggunakan sarana teknologi ini.

d. Jangan pernah menghentikan/ melarang anak untuk mengekplor kemampuan dalam teknologi tapi batasi dan berikan tanggungjawab, sekarang ada istilah PPK (Profil Pelajar Pancasila) yang menitik beratkan kepada karakter CERDAS BERKARAKTER.


Apa yang bisa dilakukan agar mencapai proses yang diinginkan. Apa Motivasi sehingga Abah mampu menjadi guru berprestasi.

Kerjakan apa yg ibu kerjakan, yaitu memberikan layanan kepada peserta didik,Kalua diberi tugas tambahan oleh kepala sekolah, terima dan kerjakan, Untuk mencari solusi jangan malu dan segan untuk bertanya.Disana terjadi pembelajaran, menambah tugas berarti menambah ilmu, lelahnya akan menjadi Lillahi dan ibadah. 

Bekerja  tidak didasari untuk lomba, dan untuk mencari prestasi, Allah mempertemukan dengan takdir yang misterius. Atas ijin Allah di tahun 2018 dapat juara 2 inovasi pembelajaran guru pendidikan inklusif nasional.

Intinya nanti dengan ada dengan sendirinya kalau orang lain sudah mengetahui potensi diri kita maka sirkuit itu akan dimulai untuk dipacu.


Masih bisakah jadi guru berprestasi dengan status cuma guru honorer dengan jam mengajar di sekolah baru 2 tahun.
Tidak ada yang tidak mungkin, banyak guru muda berprestasi baik nasional ataupun internasional. Intinya tekuni apa yang di dapat hari ini lanjutkan dan fakus. Mengutif dari Prof. Suhendra. Jadilah orang gila karena orang gila itu berbeda dengan yang lain. 

Clossing Statements

Jangan pernah lelah belajar dan mencari ilmu karena akan lebih lelah dan tersiksa apabila di kemudian hari kita tidak memiliki ilmu. Jangan pernah memaksa karena mereka akan melawan,dan jangan pernah mengancam, karena mereka akan melawan. 
Lantas apa yang harus kita berikan kepada siswa kita, sederhana jawabannya, berikan mereka Cinta niscaya mereka akan memberikan segalanya. Cintai profesi kita, insya Allah nanti akan datang takdir baik yang misterius. 


"Menulis adalah suatu cara untuk berbicara, suatu cara untuk untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah dimana. 
Cara itulah yang bermacam-macam dan disanalah harga kreativitas ditimbang timbang" ( SenoGumira Ajidarma )



Banda Aceh, 24 Februari 2021

Belajar Menulis Gelombang 17. Pertemuan ke- 22
"Semangat Terus Menulis Tiada Henti"

Peresume : Dwi Anik Widi Astuti, SE

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGEFEKTIFKAN BELAJAR MELALUI MENULIS ( ALIRAN MOTIVASI IIS SAFURAOH )

WUJUD DISIPLIN MENULIS BERBUAH KARYA ( ALIRAN MOTIVASI TINI SUMARTINI )

APLIKASI WRITER PLUS MEMUDAHKAN MENULIS ( ALIRAN MOTIVASI SRI MELNI )