MENULIS BUKU AJAR VERSI PENERBIT MAYOR

 Oleh : Dwi Anik Widi Astuti, SE

Gelombang 17 Pertemuan Ke-18

Senang dan bahagia malam ini kita semua bisa kembali belajar bersama di kelas online ini.Malam ini narasumber kita adalah narasumber yang luar bias. Beliau adalah Bapak Joko Irawan Mumpuni, Direktur Penerbit Andi.Tema yang diusung pada pelatihan belajar menulis malam ini adalah Menulis Buku Ajar

Dengan dipandu oleh moderator kita  Bapak Bambang 'Mr. Bams' Purwanto,  narasumber mengawali pembicaraan melalui grup WAG  menyampaikan bahwa akan mengajar dengan metode presentasi kombinasi dengan pesan suara; jadi setiap Slide yang diupload akan dijelaskan lewat pesan suara.

                                      

Mengawali paparannya narasumber menayangkan slide pertama dibawah ini. Pada slide tersebut dijelaskan gambar seperti anak tangga yang menggambarkan posisi kita dimana saat ini, apakah di anak tangga pertama 'I Want Do It' , anak tangga ke dua,ke tiga dan seterusnya.  Tidak mungkin kita tidak mau menulis. Dengan mengikuti pelatihan ini berarti kita akan menulis dan siap menjadi penulis. Harapan Bapak Joko semua peserta dalam pelatihan ini akan sampai pada puncak tangga ' I Will Do It'

Gambaran anak tangga 'aku pada posisi di mana ...?''

Pada silde 'Industri Penerbitan' tampak sebuah gambar besar sebuah industri penerbitan yang menggambarkan hubungan antara stockholder-stockholder yang ada yang sangat berkaitan erat dengan penerbitan seperti penulis, pabrik kertas, editor, toko buku dll . Ketika kita menulis satu judul buku dan bisa diterbitkan oleh penerbit yang profesional dan diedarkan ke seluruh Indonesia artinya kita bisa memberi nafkah kepada banyak orang. Minimal pada 600 lebih karyawan.


Berikutnya alur penerbitan yang begitu rumitnya seperti pada gambar di atas oleh narasumber lebih di sederhanakan menjadi alur yang terdiri dari 4 komponen dalam bentuk 'Ekosistem Penerbitan'. Pada ekosistem penerbitan ada sebuah gambar alur antara penulis - penerbit -penyalur - pembaca yang saling berkaitan satu dengan yang lain.

Ekosistem Penerbitan

Pada alur diatas di jelaskan bahwa sebenarnya sistem penerbitan hanya melibatkan 4 komponen :
1. Penulis
2. Penerbit
3. Penyalur
4. Pembaca

Menurut narasumber, jika kita dapat menerbitkan satu judul buku dan kita anggap itu dalam sebuah proyek. Siapa yang paling diuntungkan dalam proyek tersebut yang paling besar ?. Apakah penerbitnya ?. Apakah penyalurnya?. Apakah penulisnya ? Apakah pembacanya ? 
Jika ada sebuah buku yang dijual divtoko buku  seharga Rp.100.000,00. Maka toko buku tersebut sebagai penyalur sudah minta hak Rp35.000 atau bahkan sampai Rp40.000,00 sedang penulis Rp10.000,00. Karena penulis mempunyai hak 10%, jika dijual lewat jalur toko jika toko tersebut mempunyai perhitungan sendiri. Jadi jika kita sebagai penulis dan buku sudah di terbitkan. Maka apabila buku laku terjual selama 1 semester sebanyak 50.000 eksemplar. Pihak penerbit harus mentransfer royalti sebesar Rp50.000.000,00 kepada penulisnya.

Penghambat Pertumbuhan Industri Penerbitan

Pada slide berikutnya, narasumber menjelaskan adanya penghambat pertumbuhan industri penerbitan  atau literasi Indonesia. Di tingkat Asia Tenggara bangsa kita literasinya ada di urutkan no 3 dari bawah. Penghambatnya a.l :
1. Minat baca.
Sebetulnya industri kita yang terkait dengan literasi sangat rendah. Minat membaca dan menulis sangat rendah.  Bangsa kita cenderung minat mendengar dan menonton. 

2. Minat tulis. 
Minat menulis  sangat rendah. Bangsa kita cenderung minat berbicara atau mengobrol yang tinggi. Secara logika orang pandai berbicara atau mengobrol pasti pandai menulis. Karena sudah ada kontennya yaitu apa yang  telah dibicarakan atau diobrolkan. Tetapi kenyataannya, bangsa kita lebih cenderung sanggup mengobrol/  berbicara berjam-jam di banding menulis.

3. Apresiasi hak cipta.  
Jika ada buku best seller dari penulis dan penerbit manapun,  tidak usah menunggu 2 tahun atau 2 bulan sejak buku best seller itu terbit, 2 minggu saja sudah ada bajakannya bahkan nekat sampai pada penjualan di marketplace. Sampai kapan pembajakan buku akan berlangsung? Jawabannya, jika semua orang sadar dan mau menulis. Orang akan tahu bahwa menulis sampai dengan menerbitkan buku sangatlah susah.

Proses Naskah Menjadi Buku

Proses naskah sampai menjadi buku oleh penerbit:

1. Naskah buku dari penulis di berikan ke penerbit untuk dipelajari kemungkinan penerbitannya. Ada 2 keputusan ditolak atau diterima. jika di tolak akan di kembalikan dan  jika diterima akan di beritahu baik melalui Email atau secara surat cetak.

2. Dalam surat cetak berisi lampiran berupa SPP ( Surat Perjanjian Penerbitan ) yang harus ditanda tangani oleh penulis dan di kembalikan kepada penerbit  bersama-sama softcopy lengkap ke penerbit.

3. Penerbit mengedit naskah penulis oleh editor. Penerbit juga punya Editor. Alasan utama penerbit  menolak naskah bukan semata-mata hanya editorialyang buruk.  Naskah di Penerbit Andi per bulan 300 sd 500 naskah . Sementara yang diterbitkan hanya 50 sd 60 judul saja. Ditolak kenapa?

Pilih Penerbit Yang Baik

Bagaimana memilih penerbit yang baik ?

1. Pilihlah penerbit yang mempunyai jaringan pemasaran yang luas. Penerbit yang berskala Nasional atau Internasional. Kalau memilih penerbit lokal rugi. Penulisnya hanya terkenal di tingkat lokal. saja.Pilihlah penerbit yang berskala ISBN. ISBN yang mengurus penerbit. ISBN nomornya unik. Setiap buku tidak  sama nomor ISBNnya.

2. Pilihlah penerbit yang jujur dalam pembayaran royalti. Artinya pilihlah penerbit yang memang benar-benar bisa memberikan informasi yang sebenar-benarnya mengenai jumlah buku yang telah di cetak sampai jumlah buku yang telah laku terjual. Karena ini menyangkut besaran jumlah royalti yang nantinya akan diterima oleh penulis. Pembayaran royalti di bayar setiap 6 bulan sekali.

Ciri-ciri Penerbit Yang Harus Di waspadai

Ciri-ciri daripada yang kadang-kadang mengaku penerbit tetapi bukan penerbit.Istilahnya 'broker naskah' . Modusnya : 

1. Membeli murah naskah-naskah dari penulis. Misalnya Rp500.000,00 per naskah.

2. Setelah dapat naskah banyak ini mereka bekerja sama dengan penerbit untuk diterbitkan. Diterbitkan bukan nama penulisnya. tetapi orang lain yang mau membayar juga. Selain dapat imbalan dari penerbit juga mendapatkan imbalan dari orang yang ingin namanya di cantumkan untuk urusan tertentu. Ini yang dinamakan 'broker naskah' Dan mendapatkan imbalannya. Jadi sudah dapat 2 keuntungan orang yang bertindak sebagai broker naskah tersebut.Dari penerbit dan dari orang yang ingin nemanya di terbitkan di naskah tersebut. 

' Kaliamt motivasi Pramodya Ananta Toer '


Apa Yang Diperoleh Penulis
Apa yang diperoleh oleh seorang penulis yang profesional dan penerbit yang profesional :
1. Kepuasan.
Bangga ketika buku kita di baca oleh  banyak orang. Kepuasan ini tidak bisa di tolak. Sebagai kebutuhan batin. Buku sebagai karya monumental yang akan dikenang sepanjang masa. 

2. Reputasi.
Buku sebagai karya yang terpublikasi akan meningkatkan reputasi penulisnya. Ketika buku kita terbit, maka maka reputasi juga akan naik. Reputasi ini tidak bisa di tolak.
3. Karir.
Adanya kebutuhan peningkatan status jabatan. Peluang karir di institusi atau perusahaan. Karir kita juga akan berkembang. Karir juga tidak bisa di tolak.
4. Uang.
Peningkatan finansial berupa royalti, diskon pembelian langsung,seminar/mengajar. Uang boleh ditolak. Misalnya : bisa disedekahkan ke orang yang lebih membutuhkan.


Pada slide berikutnya, sistem penilaian di penerbit ( rahasia bagaimana penerbit memutuskan naskah bisa di terima atau tidak )
1. Editorial.
Bobotnya hanya 10%.
2. Keilmuan
Bobotnya 30%.
3. Peluang potensi pasar
Bobotnya 50%. Kadang-kandang bisa sampai 100%.
4. Reputasi penulis
Bobotnya 10%. Bisa sampai 100%. Seorang tokoh yang fenomental ( misal  : seorang presiden yang  menulis, penerbit pasti tidak akan berani menolak ).

Sistem Penilaian di Penerbitan

Naskah Yang Akan Diterima Penerbit

Naskah yang sering diterima oleh penerbit :
1. Tema populer penulis populer.:
a. Naskah di terima oleh penerbit
b. Bukunya laris manis

Cara penulis mengetahui tema populer penulis populer:
Menggunakan tampilan 'google Trends', yang biasanya dipakai untuk menguji apakah tema yang kami terima sedang dibutuhkan  di masyarakat atau tidak. Apakah sudah menjadi trending atau tidak. Kalau sudah menjadi trending pasti akan di terima, tinggal variabel pesainganya sudah banyak atau belum.

Pola dalam Google Trends

Contoh bentuk pola dalam google trends diatas menunjukkan bahwa tema matematika merupakan salah satu bentuk tema yang disukai di masyarakat saat ini.

Saat ini yang sedang menjadi tranding di bidang teknologi informasi dan yang mempengaruhi aspek kehidupan seluruh umat manusia yaitu tema-tema yang menyangkut misalnya, big data, data mainning, sistem informasi manajemen, kecerdasan buatan, dll.

Kalau tema-tema tersebut kita dalami lebih jauh di google trends. Sebenarnya informasi itukan di kota mana, di negara mana, di kabupaten mana, di propinsi mana. Sehingga pihak penerbit akan mendistribusikan bukunya ke tempat-tempat yang menurut google itu adalah ada kumpulan banyak orang yang membutukan buku itu. Sehingga distribusinya akan lebih sistematis.Sehingga tidak semua kota dikasih dengan jumlah yang sama .Tapi berdasarkan angka-angka yang telah ditunjukan google itu sendiri.

2. Tema populer penulis tak populer :
a. Cocok untuk penulis pemula.
b. Buku masih bisa di terima penerbit

3. Tema tak populer penulis populer : 
a. Naskah yang di terima oleh penerbit 
b. Yang djual adalah reputasi penulisnya yang sudah populer yang disukai penerbit.

4. Tema tak populer penulis tak populer :
a. Naskah sudah pasti ditolak penerbit
b.Tidak bisa dijual satupun aspeknya

The 4 consumer megashifts

The 4 Consumer Megashifts


Selain dari google trends di masa pandemi dan akan ada diujung pandemi sudah ada riset yaitu perubahan sikap konsumen di Indonesia. Sudah ada 30 prediksi point-point apa saja yang akan menjadi tingkah laku konsumen di Indonesia.Yaitu dibagi menjadi 4 megashifts atau pergeseran besar gelombang besar :
1. Empathic Society yaitu  masyarakat yang spaget yang sympatic
2. Stay @ Home Lifestyle yaitu gaya hidup yang berubah
3. Go Virtual
4. Bottom of The Pyramid yaitu ada perubahan, kebutuhan yang ssebelumnya sangat essnsi di atas sekarang adalah menjadi .kesehatan.


Kwadran Kategori Naskah

Kwadran katagori naskah yang menarik  'tema menarik punya reputasi ( populer ) untuk penulisnya '. Untuk akademisi, bisa dilihat atau di cek melalu Google Cendikia atau google sckhooler. Disini kita bisa cek sudah berapa kali tulisan kita didisertasi.  .

Kwadran kategori naskah ( berdasarkan jumlah buku cetakan ) :
1. Market sempit & lifecycle panjang 
Yang butuh buku sedikit, buku tidak usah di revisi hingga bertahun-tahun. Buku Aman bagi penerbit  contoh : buku-buku yang membahas ilmu murni. Contoh : Matematika dasar, Anatomi, Akuntansi, Kimia Dasar.

2. Market lebar & lifecycle panjang
Yang disukai penerbit. Aman sekali bagi penerbit. Dan tidak takut rugi. Contoh : Kamus, ensiklopedia.

3. Market sempit & lifecycle pendek 
Naskah yang pasti ditolak oleh penerbit dan hanya bisa dipakai sebagai berita dikoran atau di tulis di blog  dan bukan buku. Contoh : gempa bumi di Yogja, tsunami di Aceh, banjir di Semarang, dll

4. Market lebar & lifecycle pendek
Untuk penulis pemula sangat cocok. Penulis- penulis saingan yang sudah senior tidak akan menulis yang lifecyclenya pendek karena lelah harus merevisi naskah setiap tahun.

Konsistensi Gaya Selingkung

Penerbit menerima semua gaya selingkung. Penerbit dapat menetapkan lebih dari satu cara pengutipan dan penulisan daftar pustaka sesuai dengan lingkup bidang penerbitannya.Misalnya standart.
American Language Association ( ALA )
Michigan Language Association ( MLA )
American Psychology Association ( APA )
Harvard Style. 
Daftar pengutipan dan penulisan daftar pustaka harus diterapkan secara konsisten untuk setiap penerbitan.
Kwadran kategori Penulis

PENULIS BERPIKIR IDEALIS
Ciri- cirinya  :
a. Menulis tidak begitu memperhatikan kebutuhan pasar.
b. Tidak begitu suka dengan campur tangan pihak lain.
c. Imbalan finansial tidak begitu dipentingkan : tidak mempersoalkan royalti dan  penerbit sangat menyukai.
d. Kesempurnaan sebuah karya lebih penting daripada produktifitas.

PENULIS BERPIKIR INDUSTRIALIS
Ciri-cirinya:
a. Menulis dengan sangat memperhatikan kebutuhan pasar : google trend, pesaing.
b. Terbuka dan lapang dada terhadap segala intervensi pihak lain. : asal untuk kebutuhan pasar.
c. Imbalan finansial merupakan tujuan utama : naskah belum siap sudah menanyakan royalti.
d. Terkadang kesempurnaan karya tidak lebih penting daripada produktifitas.

PENULIS BERPIKIR IDEALIS -INDUSTRIALIS
a. Tetap memperhatikan kebutuhan pasar, namun tetap berani ambil sikap yang berbeda dengan kebanyakan penulis lain.
b. Meskipun terbuka terhadap masukan orang lain, tetap mempunyai pendirian yang kokoh.
c. Imbalan finansial memang penting, namun tetap memperhatikan kualitas.
d. Keseimbangan antara kesempurnaan karya dan produktifitas.

Level materi dan labur pasar

Buku yang konten keilmuannya tinggi, biasanya semakin tidak laku/laris.Misalnya : untuk Magister, Doktoral.. Sedangkan buku-buku untuk SD, SMP atau buku untuk ilmu-ilmu dasar akan selalu laris dan laku. Daripada buku yang khusus untuk program S3 karena peminatnya sedikit.

Untuk buku-buku yang cepat laku adalah buku-buku yang populer. Jangan menulis buku yang untuk kampus atau untuk kuliah karena itu hanya diperlukan atau dibutuhkan setiap semester atau awal tahun.

Pergerakan Produk Di Pasar

PERGERAKAN PRODUK DI PASAR
1. Tingkat lanjut
2. Tingkat menengah
3. Tingkat Dasar


Model Persaingan

MODEL PERSAINGAN
Buku teks untuk mata pelajaran atau mata kuliah : perang antar reputasi penulisannya, meskipun isinya sama kontennya sama akan selalu di tanya siapa penulisnya. Tetapi untuk buku-buku aplikasi, buku kekinian, buku pupuler, buku resep masakan  kadang-kadang tidak di lihat siapa penulisnya. Yang penting apa yang dibutuhkan oleh pembaca semuanya ada dalam tulisan buku tersebut.

CARA MENGIRIMKAN NASKAH
1. Cetak naskah lengkap
2. Sertakan bio data diri anda
3. Sertakan deskripsi segmen pasar yang ingin di raih
4. Masukkan amplop dan kirimkan ke penerbit
5. Tunggu pemberitahuan apakah naskah anda diterima/ ditolak

Proses administrasi naskah di penerbitan

Ketika naskah sudah diterima oleh penerbit. Berapa lama buku akan terbit. Tergantung dengan timeing pasar. Yang menentukan timeing pasar kapan buku tersebut akan lounching dari penerbit. Penerbit akan melihat mana yang paling bagus. Maka buku mana yang akan bisa terbit

MODEL KERJASAMA PENERBIT ANDI DENGAN PENULIS
1. Kerja sama Reguler : naskah belum diterbitkan
2. Kerjasama MoU antar Lembaga 
    a. Naskah ada jaminan pasti diterbitkan.
    b. Logo kampus dicantumkan dalamcover.
    c. Meningkatkan rangking webometric kampus karena buku tersebut akan diupploud di googlebook
    d. Wajib dipakai/ di beli kampus minimal 300 eks/ pesanan
3. Kerjasama MoU perorangan.

'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis,
ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah'
Pramoedya Ananta Toer

'Bila Kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar,
maka menulislah'
 ( Al Ghazali )

                                   
Bagaimana cara menumbuhkan minat tulis pada siswa. Mengingat tulis itu merupakan salah satu faktor penghambat pertumbuhan industri literasi.

Memberi teladan. Gurunya harus menulis. Agar siswanya minat menulis atau termotivasi untuk menulis. Jangan hanya minat membaca. Dan juga perlu memberi apresiasi.

Bagaimana cara memulai untuk penulis pemula bekerjasama dengan penerbit. Dan penerbit mana yg cocok.

Di Indonesia ada lebih 200 penerbit.Pilih saja penerbit-penerbit yang disukai..Pelajari dulu penerbitnya. Masing-masing penerbit mempunyai kekhasan atau kekhususan masing-masing. Mempunyai tema tema atau gaya-gaya penyajiannya masing-masing.

Bagaimana menjadi penulis yang berpikir idealis-induatrial. Apa saja yang harus dilakukan oleh penulis. ( Mr. Bams )

Pastikan temanya sudah menjadi tranding. Pastikan pasarnya ada sehingga bukunya menadi best seller. Tapi, yang penting bukan hanya semata pada tujuan mencari duit dari tulisannya saja. Ada unsur idealisme. Ada pesan-pesan moral yang harus disampaikan pada masyarakat. Dari yang buruk menjadi yang baik. Dari yang tidak berbudaya menjadi yang berbudaya. Semuanya perlu di kemas secara baik untuk menjadi industrialis.

Bahwa lakunya buku itu mengikuti trend. Penulis harus bisa membaca trend yang ada dalam masyarakat. Apakah ada cara tepat membaca trend. Sehingga penulis dapat menyusun karya yang bisa laku dipasaran.

Ada cara tepat agar penulis dapat mengikuti trena yang laku dipasarkan. Salah satu caranya, memakai google trend. Cara ke dua dengan sosial media. Sebanyak mungkin mengikuti grup atau kelompok diskusi. Di situ kita akan kita lihat trendnya seperti apa yang sedang in saat ini. Mengikuti grup-grup atau kelompok diskusi  yang kita sukai. Bidang yang kita minati. Misalnya, kita suka bidang pendidikan.Ikut grup-grup tentang pendidikan,dll.

Bagaimana caranya agar buku yang ditulis menjadi bestseller.( Om Jay )

Di Indonesia, buku-buku  yang terbit best seller tidak pernah ada rencana untuk menjadi best seller. Munculnya tiba-tiba saja. Blassing. Apa pemicunya, penerbit juga tidak tahu.Misal, buku laskar pelangi dipicu oleh perubahan model pendidikan.Adalah buku best seller yang secara tiba-tiba. Penulisnya tidak ada rencana untuk menulis buku agar bisa best seller. 

Supaya jadi best seller adalah dengan berdoa. Best seller masing-masing penerbit bisa berbeda.Buku menjadi best seller ada yang betul-betul best seller. Ada karena doa agar buku  menjadi best seller.

Saya tanya lagi om, sambil nunggu yang masuk.Bila kita sudah jadi penulis di Penerbit Andi, bagaimana proses Royaltinya. Apakah dibayar per tahun atau seperti apa.

Royalti di Penerbit Andi akan dibayar 6 bulan sekali. Akan dihitung dalam semester itu berapa buku yang sudah laku terjual. Kemuadian akan dilaporkan baru dibayarkan. Jika buku ditulis 2 sd 4 penulis. Penerbit Andi tidak mau bekerja sama pada banyak orang sekaligus Maka dari kelompok penulis harus dibuat surat kuasa untuk penerima royaltinya. Hanya satu orang saja. Atau satu lembaga. Sehingga sistem keuangannya hanya berurusan dengan satu orang atau lembaga . Hanya satu pintu saja.

Sistem kerja sama yang lain, beli putus, kontrak. Kontrak, penerbit mengotrak sekian tahun dan membayar sekin juta dulu di depan. Apabila kontraknya habis maka semua naskah akan dikembalikan. Atau, bisa membayar sekaligus untuk selama-lamanya. setelah itu tidak akan dibayar royalti lagi.

Peluang dari Penerbit tidak hanya sebagai penulis akan tetapi sebagai pemasaran. Misalnya buku pelajaran,  adakah peluang sebagai marketing dan bagaimana prosedurnya.( Mr. Bams )

Sebagai pemasaran  tidak ada larangan. Silahkan mempunyai toko buku pribadi yang akan menyalurkan di wilayah tertentu. Sehingga nanti  perlu menghubungi penulis untuk kerja sama. Syaratnya hanya menghubungi pasanya mana, berapa diskonnya ,dll
Berapa minimal halamsn yang sering di terima penerbit ? Jumlah hal buku tidak ada ketentuan. Ada yang 12 hal ( Buku mewarnai anak-anak) sd 200 hal ( Buku untuk mengajukan KUM atau ilmiah ). Atau tergantung dengan judulnya. Judul harus disesuaikan.Biasanya penerbit lebih ahli dalam membuat judul dibandung penulisnya.

Pertanyaan yang sering munculyaitu tentang plagiasi. Banyak penulis yang takut di tuduh sebagai plagiasi.  Tentang plagiasi jangan takut. Pemahamannya, tidak ada satu judulpun yang ditulis dan di terbitkan di dunia ini tanpa referensi dari buku-buku yang lain, kecuali buku-buku fiksi. Buku apapun yang kita tulis pasti ada referensinya.
Mengenai jumlah minimal referensi yang harus dipakai, di Indonesia belum ada patokan regulasinya.. Semakin banyak referensi semakain baik.
Jika kita menerbitkan satu judul buku hanya dengan satu referensi buku yang lain disebut plagiasi. Jika ada satu judul dengan referensi banyak yang lain itu disebut riset. Kebanyakan plagiasi yang terjadi di Indonesia adalah melanggar UU plagiasi. UU plagiasi sangat jelas. Jika tidak menyebutkan sumbernya disebut sebagai plagiasi.
Jika menulis buku dengan mencantumkan darimana sumbernya, tidak akan  dikatakan sebagai plagiasi.
Supaya terhindar dari  plagiasi ada 2 cara whearding dan phrafrasing.
Pharafrasing yaitu membaca dari  banyak buku. Dari teori dan tema yang sama kemudian mengolah menjadi kalimat sendiri. Buku-buku yang dibaca tadi harus dimasukan ke daftar pustaka. Supaya tidak dianggap sebagai plagiator. Whearding adalah mengambil kalimat persis dengan buku-buku yang kita baca. Ini yang disebut gaya selingkung. Model menulis seperti ini  harus dibuat  catatan kaki.Diambil dimana halaman berapa. Biasanya ditulis diakhir bab atau diakhir halaman

Bagaimana menghadapi situasi dan lingkungan yang kurang kondusif dalam hal menulis ini, misalnya kurangnya dukungan serta banyaknya hambatan-hambatan dalam menulis, contoh kecil ketika kita berbagi justru dianggap pamer dan lain sebagainya. Sedangkan keinginan menulis besar. Sehingga menghambat dalam penulisan.

Dalam menulis selain ada masalah internal ada juga masalah eksternal yang dihadapi oleh penulis. Kita cukup percaya diri saja. Kita cukup bisa menjaga  kondisi dan hati kita agar tidak mudah terganggu ( terlalu sibuk , tidak punya waktu ). Tetap luangkan waktu untuk menulis
Kalau dituduh pamer. Dibiarkan saja. Tetap saja menulis buku sebanyak mungkin. Yang penting percaya diri. Gangguan internal harus diselesaikan terlebih dahulu ( Hambatan & gangguan ). Baru setelah itu berhadapan dengan masalah eksternal ( Berhubungan dengan penerbit masalah naskah diterima atau tidak )


CLOSSING STATEMENT
Narasumber memberikan sebuah pertanyaan !.
Ada 6 burung yang hinggap di dahan.Kemudian 4 diantaranya memutuskan akan terbang. Berapa jumlah burung yang masih hinggap di dahan ?
Jawabannya pasti  2. Salah !! Yang tinggal tetap ada 6 burung. Karena yang 4 burung tadi baru punya rencana dan hendak terbang tetapi belum terbang.Seperti kita, kalau kita hanya punya rencana menulis, tetapi belum dilaksanakan untuk menulis maka hanya sebatas sebagai rencana dan belum bisa dibilang penulis.



"Untuk menjadi penulis, yang dibutuhkan hanyalah kemauan keras untuk menulis dan kemudian mempraktekkannya, orang yang hanya mempunyai kemauan untuk menulis namun tidak pernah melakukannya maka ia sama saja dengan bermimpi untuk memiliki mobil, tanpa ada usaha dan kerja keras untuk memilikinya"
Stephen King

Sekian. Salam Literasi.



Banda Aceh, 12 Februari 2021
Belajar Menulis Gelombang 17 Pertemuan Ke-18."Semangat Terus Menulis Tiada Henti"
Peresume : Dwi Anik Widi Astuti, SE












Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGEFEKTIFKAN BELAJAR MELALUI MENULIS ( ALIRAN MOTIVASI IIS SAFURAOH )

WUJUD DISIPLIN MENULIS BERBUAH KARYA ( ALIRAN MOTIVASI TINI SUMARTINI )

APLIKASI WRITER PLUS MEMUDAHKAN MENULIS ( ALIRAN MOTIVASI SRI MELNI )