MUNGKINKAH DALAM WAKTU SEMINGGU DAPAT MENULIS BUKU ?

Oleh : Dwi Anik Widi Astuti, SE

Gelombang 17 Pertemuan Ke-19


Kegiatan yang diprakarsai Om Jay Pelatihan Belajar Menulis sudah memasuki pertemuan ke-19. Pada hari Senin, 15 Februari 2021 malam ini kita kedatangan narasumber hebat. Beliau adalah Prof. Richardus Eko Indrajit.
Sebelumnya Om Jay memperlihatkan kegiatan Prof. Eko pada hari Kamis, 11 Februari 2021. Ujian Terbuka || Universitas Negeri Jakarta || Richardus Eko Indrajit. 

Berikut CV Prof. Richardus Eko Indrajit.

 https://id.wikipedia.org/wiki/Richardus_Eko_Indrajit

Prof. Richardus Eko Indrajit.

Malam ini Prof. Eko diminta Om Jay untuk memberikan materi mengenai 'Kiat Menulis Buku dalam Seminggu' Sesuatu yang sangat mustahil untuk dilakukan. Tapi malam ini Prof. Eko akan memberikan semua ilmu yang dimilikinya untuk menjawab ketidakmungkinan tersebut !.

Mengawali paparannya, Prof. Eko mengatakan bahwa setiap kali kita sebagai manusia senang bercerita dan ngobrol Bicara ke sana ke mari dengan siapa saja kita berjumpa. Seandainya ada punya waktu seminggu berliburan bersama suami/istri dan anak-anak, pasti dalam seminggu tersebut banyak sekali yang bisa diceritakan

Ada pengalaman pribadi Prof. Eko. Suatu hari ini beliau bersama anak bungsunya lama ngobrol masalah pengalaman belajar online dengan guru-gurunya. Anak beliau baru SD berusia 6 tahun. Dari jam 8 pagi hingga 12 siang, Prof.Eko mengikuti kelas anaknya dengan tiga orang gurunya

Karena iseng, Prof. Eko menulis pengalaman hari itu dalam sebuah catatan pribadi. Betapa terkejutnya beliau ketika sedang asyiknya menulis, ternyata sudah jadi 10 halaman.

Padahal hanya menulis dengan cara menceritakan kembali apa yang dialami dari pagi hingga petang hari.  Bisa di bayangkan apabila kita lakukan setiap hari. Berarti dalam sebulan bisa jadi 300 halaman. Sangatlah sederhana. Mengubah berkomunikasi via oral (mulut) ke dalam via tulisan adalah cara jika ingin menulis dan menerbitkan buku dalam satu minggu.

Semua orang pasti punya hobi, kegemaran, kesukaan, cerita, dan lain-lain. Pilihlah satu topik yang sangat kita SUKAI dan  KUASAI karena sebuah pengalaman sendiri. Tetapi jangan ceritakan ke orang lain via obrolan (mulut/verbal), tetapi lakukan dengan cara menuliskan apa yang ingin kita omongkan via tulisan.

'Yang saya dengar anda adalah para blogger hebat, artinya anda semua sudah memiliki modal untuk menulis - jadi lakukan saja tanpa harus menunggu'

Hambatan menulis datang dari diri kita sendiri, yang pasti paling banyak mengatakan tidak ada waktu - padahal justru saat pandemi inilah waktu paling tepat untuk menulis karena semuanya WFH

Menulis juga bisa dipicu karena hal-hal lain.  Intinya adalah bahwa menulis itu bukan saja bertujuan untuk publikasi. Menulis juga dapat meningkatkan imunitas tubuh. Karena dengan menulis dapat membuat orang lain bahagia, tersenyum, gembira, tertawa.

Jangankan seminggu, satu hari jika kita memutuskan untuk menulis dari pagi sampai malam, pasti bisa menjadi buku.

Agar bisa menulis dalam seminggu, masing-masing anda sebelum mengikuti program ini harus mengetahui dulu syarat-syarat apa sajakah yang biasa dilihat oleh para publisher. Jika sudah tahu syaratnya di depan, akan mempercepat proses penulisan. Karena kebanyakan yang mengikuti program yang lalu ketika mulai masih belum memiliki judul, tema, atau fokus yang ingin dituliskan.

Silahkan nonton video ini terlebih dahulu !!



Sebelum  mendaftarkan diri ke program FEBRUARY-17 sehingga waktu seminggu untuk menulis benar-benar cukup.

Disamping itu, para peserta harus komit meluangkan waktu paling tidak 2 jam sehari untuk TIDAK DIGANGGU siapapun, agar bisa menulis. Karena untuk penulis pemula, KETENANGAN sangatlah dibutuhkan. Sejauh berkomitmen untuk menghasilkan buku dalam seminggu.

SESI TANYA JAWAB

Adakah pengalaman  macet saat menulis. Judul buku yang mana. Apa yang dilakukan saat itu. 

Macet ketika menulis itu biasa. Kebanyakan karena kehabisan ide. Biasanya itu terjadi karena badan kita lelah. Yang saya lakukan biasanya bersantai-santai, olah raga sebentar, main sama anak, dan mendengarkan musik. Di tengah-tengah biasanya ide muncul lagi. Bahkan tidak jarang bisa menemukan ide ketika lagi tidur via mimpi. 

Apakah Profesor mempunyai kiat -kiat tertentu supaya orang terdekat mendukung kita terutama dalam menulis. Kalau ada mohon bocoran kiat - kiatnya. Bagaimana kiat menulis cepat.

Cara menulis cepat bisa dilakukan apabila kita berada pada lingkungan yang kondusif. Namun tiap orang bisa beda-beda. Kalau saya justru bisa menulis cepat kalau di sekitar saya ada orang ramai sedang ngobrol, bermain, dsb. Namun ada orang yang baru bisa menulis cepat apabila suasana tenang.

Harus membuat suasana yang pas atau sesuai dengan karakteristik agar kondusif untuk melahirkan ide-ide. Orang terdekat itu senang kalau melihat kita senang. DIa gembira jika melihat kita gembira. Oleh karena itu, agar didukung, menulislah dengan senyum dan tertawa. Yang bersangkutan pasti penasaran melihat kegembiraan kita.

Bagaimana caranya jika kita ingin menulis sebuah tulisan yang berbasis pendidikan. Jadi setiap hari tulisan kita tentang pendidikan.

Cara menulis paling mudah untuk pendidikan adalah membuat bunga rampai. Setiap hari, usahakan mencari SATU PESAN yang ingin disampaikan dalam tulisan.

Misalnya pesan tersebut mengenai 'pentingnya kejujuran' atau pesan mengenai 'belajar kelompok yang mengasyikkan' atau pesan terkait dengan 'cara browsing yang efektif' atau mungkin juga masalah 'Belajar tanpa kuota internet'. Dari satu pesan itu, buatlah sebuah tulisan.

Kalau setiap hari satu pesan, berarti dalam sebulan ada 30 pesan. Jadilah yang namanya BUNGA RAMPAI TULISAN dalam bidang PENDIDIKAN. Menulis karya bunga rampai (koleksi) jauh lebih mudah daripada membuat buku yang di dalamnya terdapat struktur bahasan yang logis dan teratur.

Sudah mencoba menulis tentang hobby dari awal hingga akhir, tapiada keraguan dalam diri, Bagaimana caranya menghilangkan keraguan agar tulisan menjadi buku, 

Setiap tulisan itu sudah ada pembacanya masing-masing. Tidak mungkin kita buat tulisan yang bisa memuaskan banyak orang. Di masa internet ini sederhana. Hilangkan keraguan, tulis sampai tuntas. Dan upload tulisan. Jangan kaget ketika tiba-tiba ada banyak sekali orang yang menikmatinya dan meninggalkan pesan-pesan yang positif (berterima kasih) atas tulisan yang kita buat. Tulisan yang datang dari hati tulus, tidak ada yang salah. Yang kita berikan adalah sharing pikiran.jadi semuanya pasti valid dan benar.

Bagaimana cara membagi waktu antara bekerja,  menulis,  karier, pendidikan dan keluarga sukses semuanya. 

Ada pepatah mengatakan begini "jika anda melakukan hal-hal yang anda sukai, anda tidak akan merasa bekerja satu detik pun!"

Jadi mengalir saja, karena menulis, bekerja, mendidik, mengasuh anak, itu adalah satu tarikan nafas. Jangan mau diatur oleh waktu, kita yang harus mengatur waktu. Kondisi Covid-19 ini adalah saat yang baik untuk belajar mengelola waktu.

Tidak semuanya sukses. Suka dukanya banyak. Sebaiknya untuk selalu melihat nilai positif dalam berbagai kedukaan. Jadi tetap bersemangat dalam menghadapi apapun. Jika anda bahagia, pasti orang-orang di sekitar anda bahagia, pasti bos anda ikut bahagia, pasti pasangan hidup kita juga bahagia. Jadi paling enak adalah syukuri yang ada, sambil terus berbuat sesuatu tanpa henti hingga nafas dan titik darah penghabisan.

Apakah harus mempunyai buku sumber / referensi dahulu sebelum kita mengembangkan tema kita. Atau cukup mengambil referensi dari jurnal di internet. Siapakah yang akan menjadi mentor kita, untuk memastikan tulisan kita itu benar secara konten / makna.

Sumber atau referensi adalah pendukung ide atau gagasan yang kita tulis, terutama jika kita ingin membuat karya ilmiah. Tujuannya adalah agar pendapat kita secara akademik memiliki dasar ilmunya. Sementara untuk tulisan fiksi, cerita, dsb cukup didasarkan pada imajinasi kita. Untuk tulisan yang membutuhkan referensi dari jurnal, bisa dilakukan dengan dua cara. Cara pertama adalah kita tulis dulu semua yang ada di kepala kita tanpa melihat referensi, setelah jadi baru kita mencari referensi pendukungnya. Sementara cara kedua adalah kita baca dulu sebanyak mungkin referensi yang ada, baru kemudian kita mulai menulis sampai tuntas. Siapakah yang akan jadi mentor anda? Saya siap !

Bagaimana cara menguatkan hati ketika karya kita diabaikan atau tak diapresiasi oleh orang lain.

Ada juga pepatah yang mengatakan begini "dalam menghasilkan karya tulisan, tidak perduli beberapa kali kita jatuh dan dicemoohkan orang, tapi lihatlah berapa kali kita dapat bangun dan bergerak untuk menulis lagi setelah belajar dari peristiwa masa lalu!".
Fokuskan pada orang yang menyukai dan memuji tulisan kita. Tidak perlu menghiraukan mereka yang mencemooh atau menghina kita. Yang penting tulisan yang kita buat tulus, dan dari lubuk hati terdalam. Pencipta kita yaitu Tuhan YME itu tersenyum setiap kali kita menghasilkan tulisan yang berisi kejujuran dan ide dari kita sebagai mahluknya yang jauh dari sempurna. Teruskan menulis! 'Anjing menggonggong, kafilah berlalu' begitu kata peribahasa. 

1. Apa boleh menulis di blog dengan mengutip tulisan dari blog lain karena saat baca blog terutama tentang materi pelajaran seperti banyak kesamaan termasuk redaksinya.
2. Saya punya blog pribadi tapi juga ikut salah satu blog penulis yang memberikan tantangan satu hari satu tulisan. Saya justru bisa konsisten dengan blog tersebut namun blog pribadi terbengkalai karena blog pribadi seperti tidak ada pressure. Blog mana yang sebaiknya menjadi prioritas.
3. Saya sudah menulis pentigraf lebih dari 150. Namun belum dibukukan. Masih di blog penulis tersebut. Bagaimana caranya agar dapat dibukukan. Apa boleh menjadikan buku dari tulisan di blog komunitas.

Jika memakai atau menyitir karya orang lain, silahkan menyebutkan referensinya dengan tata cara yang benar. Tidak ada yang dilanggar dalam konteks itu. Yang tidak boleh dilakukan adalah mengakui karya orang lain sebagai karya kita. 

Motivasi itu terkadang harus diciptakan jika ada pressure. Pressure bisa datang dari luar atau dari dalam diri sendiri, misalnya dengan membuat target. Ini cerita nyata. Dulu saya punya perjanjian dengan istri saya ketika baru menikah. Jika dalam satu hari saya tidak bisa memperlihatkan sebuah tulisand alam 5 halaman, maka saya akan tidur di sofa, di luar kamar.

Pada intinya, semua bisa dituliskan. Bahkan jaman sekarang, publikasi itu tidak lagi harus berbentuk buku. Kita bisa menerbitkannya dalam bentuk e-book. Seperti musik. Jarang yang menjual kaset atau CD lagi. Semua yang dijual adalah file.Membuat e-book lebih cepat dan membuat dampaknya lebih besar daripada buku klasik dengan format fisik. 

Bagaiamana bisa meluangkan waktu menulis. Perlu ada schedule khusus. Selama ini susah sekali membagi waktu dan komit untuk menulis dan melanjutkan draft yang terbengkalai.

Yang saya lakukan adalah membuat perjanjian dengan keluarga. Misalnya sekarang ini, saya setiap hari jam 19-21 malam pasti meluangkan waktu untuk menulis dan keluarga saya tahu itu. Tapi nanti di hari Sabtu dan Minggu, saya libur menulis karena janji dengan anak-anak saya untuk bermain game keluarga.

Intinya adalah komunikasi dengan mereka yang ada di sekitar kita. Sebab kalau tidak dikomunikasikan, mereka suka berasumsi dan memiliki persepsi yang salah. Tapi kalau jadwal itu dikomunikasikan mereka pasti mengerti. Seperti jaman normal, dimana pagi anak-anak sekolah, siang anak-anak pulang, sore anak-anak mengerjakan PR dan seterusnya.

Jadi intinya kita harus memaksa diri memiliki manajemen waktu yang baik. Memang awalnya sulit, tapi lama-lama terbiasa. Belajarlah dari dokter yang punya jam praktek. Selama jam itu, dia tidak bisa diganggu. Tetapi diluar jam praktek, silahkan saja.

Bagaimana usaha saya agar dalam menulis, saya selalu bisa konsisten. Bisa menulis setiap hari. Mengingat, ketika banyak pekerjaan, kadang suka tidak mood menulis. 

Yang bisa menjawab pertanyaan itu adalah kita sendiri. Seberapa tergila-gilanya kita dengan keinginan untuk menerbitkan buku! Ingat tidak waktu jaman pacaran dulu, ketika kita naksir atau tergila-gila dengan seseorang, semua hal kita korbankan demi yang satu itu.

Untuk challeng Feb-17, apakah tema ditentukan. Misal lihat chanel youtube atau bebas. Bagaimana cara bergabung ke grupnya?

Jika tujuannya adalah untuk menulis buku yang ingin diterbitkan, maka sebelum daftar, syarat seperti yang sudah dipresentasikan oleh Penerbit ANDI harus dipenuhi. Namun jika tujuannya adalah sekedar untuk belajar menulis, tanpa punya target diterbitkan publisher terkemuka (misalnya diterbitkan sendiri menjadi e-book), Silahkan saja.


CLOSSING STATEMENT
Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama. Artinya adalah bahwa dari semenjak dulu nenek moyang kita ingin agar kita menulis, karena hanya dengan menulislah maka kita dapat hidup seribu tahun lagi.

Selamat berkarya!! Seperti kata Om Jay, menulislah, dan lihatlah apa yang terjadi. Menulis adalah doa, menulis adalah cinta, menulis adalah karya, menulis adalah jiwa, menulis adalah manusia.


" Jika ditanya ,'Bagaimana kamu menulis? Saya akan menjawab,' satu demi satu kata.' 
Stephen King



Banda Aceh, 17 Februari 2021
Gelombang 17 Pertemuan Ke-19."Semangat Terus Menulis Tiada Henti"
Peresume : Dwi Anik Widi Astuti, SE

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGEFEKTIFKAN BELAJAR MELALUI MENULIS ( ALIRAN MOTIVASI IIS SAFURAOH )

WUJUD DISIPLIN MENULIS BERBUAH KARYA ( ALIRAN MOTIVASI TINI SUMARTINI )

APLIKASI WRITER PLUS MEMUDAHKAN MENULIS ( ALIRAN MOTIVASI SRI MELNI )