BERKARYA DARI MEMBACA DAN MENULIS ( ALIRAN MOTIVASI EMI SUDARWATI )

 Oleh : Dwi Anik Widi Astuti, SE

Gelombang 17 Pertemuan Ke-25

Malam ini seperti biasa jadwal kita adalah  Belajar Menulis on line di WAG. Narasumber kita malam ini akan berbagi motivasi. Beliau adalah narasumber yang hebat dan berprestasi. Karyanya sudah mencapai ratusan. Bahkan sekarang sudah ada sekitar 519 karya yang sudah diterbitkan. Beliau adalah Ibu Emi Sudarwati,  pemenang juara 1 INOBEL tingkat nasional. 

Tema malam ini bertajuk "Menjadi Guru Yang Senang Membaca Dan Menulis". dan dipandu oleh moderator kita malam ini Ibu Aam Nurhasanah.

Berikut CV narasumber yang bisa diakses di http://emisudarwati.blogspot.com/2020/09/currikulum-vitae-emi-sudarwati.html

Karya ke 519

Ini adalah buku terbarunya, yang ke 519. Sebuah karya yang ditulis dengan 27 penulis Indonesia.Ini adalah buku cerita anak-anak yang pertama kali beliau tulis. biasanya beliau lebih sering menulis kisah inspiratif, novel, cerpen, cerkak, puisi, geguritan, pantun, parikan, esai, inobel, dan Haiku.

Malam ini Ibu Emi Sudarwati tidak banyak memberikan materi. Beliau langsung mengajak para peserta Pelatihan Belajar Menulis untuk langsung sharing dalam sesi tanya jawab.

Dari jumlah buku 519, buku mana yang paling berkesan dan ceritakan alasannya. Adakah kiat khusus menjadi Juara INOBEL. 

Semua buku berkesan bagi beliau. Walau memiliki takdir yang berbeda. Buku Juara 1 Inobel paling laris. Karena ini sudah cetakan ke 4.  Jadi sudah cetak lebih dari 1.000 eks. 

Juara 1 bagi beliau hanya sebuah keberuntungan.  Karena semua finalis juga luar biasa.  Karya-karya mereka semuanya hebat.  Dari sana kita saling belajar dan menginspirasi.  Tidak ada aroma persaingan pada lomba inobel.  Itu yang dirasakan.  Tapi intinya, ada 3 kunci menjadi finalis inobel, yaitu: similarity, sitasi dan inovasi.

Bagaimana mendapatkan ide untuk menulis. Menjaga konsistensi untuk menulis dan meluangkan waktu untuk menulis.
Setiap hari berjumpa dengan 900 an siswa. Mereka semua adalah inspirasi saya dalam menulis.  Selain buku-buku yang saya baca.  Di rumah, saya mempunya perpustakaan pribadi.  Ada 1.500 buku lebih tersusun dalam 3 almari besar. Dari situ saya belajar.

Untuk menjaga konsistensi, pertama harus dipaksa. Lama-lama menjadi biasa.  Tidak menulis sehari saja,. Rasanya seperti tidak makan dan minum saja.
Benar kata Om Jay. "Menulis setiap hari, dan ....."
Waktu kita sama, 24 jam dalam sehari.  Saya hanya menyempatkan minimal 10 menit untuk benar-benar konsentrasi di depan laptop untuk menulis. Tentu masih banyak waktu luang.

Saya masih ingin berkolaborasi, dari antologi kemudian menulis bertiga, berdua, mungkin baru berani sendiri. Bagaimana  solusinya.

Buku saya itu kebanyakan juga hasil kolaborasi. Dengan siswa, teman guru, sastrawan, budayawan dan siapa saja yang mau.  Jadi saya mempunyai banyak grup menulis. 
Dari ke 519 buku itu, baru 7 saja yang benar-benar buku tunggal.  Sedang yang lainnya adalah antologi atau hasil patungan.  Agar energi menulis selalu terjaga, bergaulah dengan penulis..

Untuk cerita anak-anak yang baru terbit karya solo Bu Emi atau bersama anak-anak didik.Apa yang harus kita lakukan ketika kita menulis cerita anak-anak tiba-tiba kehabisan ide cerita.

Buku cerita anak ditulis bersama orang-orang yang sama sekali belum dikenal sebelumnya.Jadi saya membaca pengumuman di FB salah satu teman. Intinya mengajak menulis cerita anak dengan biaya patungan. Tanpa berfikir panjang, saya langsung bergabung.  

Kalau kehabisan ide, saya akan membaca buku atau jalan-jalan, makan-makan dan mengerjakan pekerjaan rumah. Kalau ide datang lagi saat saya mengerjakan pekerjaan lain, akan saya rekam dulu di HP. Pas ada waktu baru menulis.

Bagaimana strategi membagi waktu yang dilakukan antara menulis dengan kesibukan yang lain. Sementara menulis membutuhkan konsentrasi agar ide bisa mengalir seperti aliran air sungai..

Seperti yang saya tuliskan di atas. Saya hanya butuh 10 menit saja untuk benar-benar konsentrasi menulis di depan laptop.
Sedangkan waktu kita sehari semalam ada 24 jam.  Jadi kegiatan menulis tidak akan mengganggu jadwal apapun. Termasuk mengajar dan membuat administrasi.
Kuncinya hanya "mau." Kita pasti bisa. Jangan tunggu sampai besuk. Luangkan waktu minimal 20 menit untuk membaca dan 10 menit untuk menulis. 

Apa itu Cerkak dan Haiku.
Cerkak sama dengan Cerpen dalam Bahasa Indonesia.  Sedangkan Haiku adalah puisi pendek dengan rumus 575.

Rekomendasi dari ibu, kira-kira buku seperti apa yang harus dibaca oleh kami yang baru berkeinginan untuk menulis. Sisi lain rasa tidak percaya diri masih dominan ketika hendak menulis.
Kita ingin menulis apa? Misalkan, ingin bisa menulis puisi. Maka buku kumpulan puisi lah yang harus bapak baca.
Kalau ingin menulis esai, maka harus banyak membaca buku kumpulan esai. Demikian juga yang lainnya. Mulailah dari membaca, baru menulis.

Sejak tahun berapa ibu menulis, hingga bisa mencapai 519 karya. Hal apa yang menjadi motivasi ibu agar selalu bersemangat.

Saya mulai menulis dan menerbitkan buku sejak 2014. Buku pertama berjudul "Lung." Berisi kumpulan cerkak karya siswa kelas 9 dan 1 cerkak karya saya.Yang memotivasi saya untuk menulis adalah karena saya ingin bisa keliling dunia dengan menulis.

Buku apa saja genrenya yang telah diterbitkan 500 lebih. Setiap semester menerbitkan berapa buku bersama siswa dan bagaimana triknya. Bagaimana membagi waktu dengan mengurusi TBM di masyarakat. Apa saja kegiatan GLS di sekolahnya

Kebanyakan yang terbit adalah Puisi, Geguritan, cerpen, cerkak, Kisan Inspiratif, novel, esai, Haiku, dll.Untuk siswa, 1 tahun 1 buku saja.  Kalau saya, hampir tiap bulan pasti menerbitkan buku.  Patungan sih. Triknya: Satu siswa baca buku di depan kelas. Siswa lain mendengarkan. Setelah itu, semua membuat ringkasan cerita.  Itu saya lakukan 15 menit sebelum pelajaran.  Lama-lama mereka terbiasa menulis. Pada akhir semester baru kita terbitkan karyanya.  

TBM hanya buka tiap hari Minggu.  Acara pelatihan di TBM hanya 1 kali setiap bulan.   Jadi tidak akan menggangu apapun. GLS di sekolah saya, 15 menit baca buku no pelajaran sebelum memulai pelajaran.  Penerbitan buku tiap akhir tahun pelajaran.

Apa yang di maksud Puisi dengan rumus 575 itu.  
Haiku itu rumusnya 575. Baris pertama 5 suku kata. Baris ke dua 7 suku kata.Dan baris ke tiga 5 suku kata

PENUTUP
"Tulislah sejarah sendiri. Jangan tunggu orang lain menulis tentang kita."


Banda Aceh, 1 Maret 2021
Belajar Menulis Gelombang 17 Pertemuan Ke-25

"Semangat Terus Menulis Tiada Henti"
Peresume : Dwi Anik Widi Astuti, SE

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGEFEKTIFKAN BELAJAR MELALUI MENULIS ( ALIRAN MOTIVASI IIS SAFURAOH )

WUJUD DISIPLIN MENULIS BERBUAH KARYA ( ALIRAN MOTIVASI TINI SUMARTINI )

APLIKASI WRITER PLUS MEMUDAHKAN MENULIS ( ALIRAN MOTIVASI SRI MELNI )